Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Perbaikan Ekonomi RI Didorong Faktor Eksternal

Kompas.com - 26/02/2014, 22:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto memandang, situasi ekonomi Indonesia cukup baik. Namun, ia menilai, masih banyak tantangan dan hambatan yang menghantui perekonomian Indonesia.

"Kita cukup optimis perkembangan ekonomi menunjukkan gejala yang menggembirakan. Rupiah menguat, surplus neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan terkendali, cadangan devisa pun naik. Sulit mengatakan perbaikan tersebut tren sampai akhir 2014. Perbaikan lebih didorong dari sisi eksternal," kata Suryo di Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Suryo mengatakan, perbaikan dari sisi internal belum banyak terlihat perubahan struktural. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera dihadapi, namun masih banyak hal yang menjadi tantangan dan hambatan bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi dunia usaha.

"Menghadapi MEA bagaimana dengan bunga yang masih tinggi? Tantangan lain dengan adanya bencana alam banyak infrastruktur yang rusak. Selain itu ada kenaikan biaya listrik dan upah minimum berdampak pada biaya produksi dunia usaha. Bagaimana dengan lapangan kerja yang harus diciptakan? Banyak pencari kerja yang harus disediakan pekerjaan," ujar Suryo.

Di tahun 2014 ini Suryo mengaku dunia usaha tidak berharap banyak kebijakan yang diterbitkan. Hal yang terpenting adalah bagaimana investasi tetap masuk ke Indonesia tanpa ada gangguan.

"Kita ingin kondisi berusaha yang ramah. Suku bunga kalau bisa lebih rendah. Masalah infrastruktur banyak yang diperlukan tapi kita sadari pendanaan infratsruktur terbatas. Itu akibat subsidi BBM yang sangat besar. Perlu keberanian pemerintah untuk merealokasi subsidi," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com