Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilham Habibie Tak Yakin Ada yang Minat Beli Merpati

Kompas.com - 23/02/2016, 19:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) Ilham Habibie pesimis ada pihak yang berminat membeli PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).

Alasannya, utang Merpati begitu besar dan secara perhitungan bisnis tidak menarik bagi investor.

"Kalau saya sih silakan, tapi hutangnya harus dibersihkan dulu," kata Ilham ditanya perihal privatisasi Merpati oleh pemerintah, di Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Ilham menilai, privatisasi Merpati akan menemukan kesulitan. Sebab perusahaan maskapai atau investor akan sangat mempertimbangkan soal utang itu.

Lebih baik kata dia, investor membeli lisensi untuk sebuah entitas bisnis di aviasi, daripada menanggung beban Merpati.

"Kalau dibebankan ke investor, siapa yang akan mau? Enggak ada yang mau. Kalau begitu beli lisensi saja. Buat apa beli sesuatu yang masih punya utang Rp 7 triliun," imbuh putra BJ Habibie itu.

Sementara itu ketika ditanyakan apakah pesawat Merpati yang tersisa masih layak untuk dioperasikan, Ilham pun ragu-ragu.

"Saya kurang tahu. Udah lama enggak terbang kan ya. He-he-he," ucap dia.

Sebelumnya Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara Aloysius K Ro mengatakan, saat ini ada tiga pihak yang berminat membeli saham Merpati.

"Ada tiga yang berminat, dua dari dalam negeri, satu dari luar negeri. Yang luar negeri itu negaranya di Asia," kata Aloysius.

Aloysius menambahkan, privatisasi Merpati akan dilakukan dengan kemitraan strategis.

Apabila mitra asing yang memenangi tender Merpati, saham maksimal yang bisa dimiliki sebesar 49 persen.

Tender diharapkan dilakukan pada Februari 2016 setelah rencana privatisasi empat BUMN disepakati parlemen. "(Target privatisasi) Keempat BUMN (termasuk Merpati) ini ya harus selesai tahun ini," kata dia. (Baca: Tiga Calon Investor Minati Merpati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com