Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Dukung Industri Printer Terus Tingkatkan Kandungan Lokal

Kompas.com - 23/04/2016, 05:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Pemerintah mengapresiasi produsen printer yang merupakan industri elektronika karena terus meningkatkan kandungan lokal.

Ke depan, industri elektronika di dalam negeri diharapkan terus berkembang menjadi bagian dari mata rantai produk elektronika dunia. 

Sebagai Industri andalan masa depan, industri elektronika dan telematika termasuk industri yang terus didorong perkembangannya. 

Pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan insentif berupa pengurangan pajak maupun bea masuk yang ditanggung pemerintah serta bentuk insentif lainnya.  

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, saat ini ada sekitar 250 perusahaan produsen elektronika dan komponen baik dalam rangka ekspor maupun dalam negeri.

"Kami optimis, Indonesia semakin banyak mengapalkan printer ke pasar dunia dan menjadi basis produksi global,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam keterangan resminya saat meresmikan pabrik printer milik PT Indonesia Epson Industry di Kawasan Industri EJIP Cikarang-Bekasi, Jawa Barat. Jumat (22/4/2016).

Ekspansi industri elektronika, lanjutnya, menjadi salah satu andalan mendongkrak kinerja ekspor.

Tercatat, pangsa ekspor Indonesia ke ASEAN saat ini mencapai 23 persen (tumbuh 11,39 persen) dan ke luar ASEAN sebesar 77 persen.

Pertumbuhan ini ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 1 persen  pertahun sehingga pada tahun 2030 share ekspor Indonesia ke ASEAN diharapkan dapat mencapai sebesar 40 persen. 

Hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah untuk terus mengambil langkah pengembangan fasilitas yang mendukung pertumbuhan industri seperti pembangunan infrastruktur, energi dan transportasi serta fasilitasi lainnya yang dapat meningkatkan daya saing industri.

Epson menempati kawasan seluas lebih dari 255 ribu meter persegi, menyerap tenaga kerja  total 14 ribu orang, dan direncanakan terus bertambah. 

Kandungan lokal produk yang dihasilkan Epson telah mencapai 70 persen sehingga memberikan ruang bagi tumbuhnya industri penunjang dalam negeri dimana saat ini telah melibatkan sekitar 129 perusahaan.

“Kami sepenuhnya mendukung langkah Epson untuk terus mencapai cita-cita sebagai manufaktur printer nomor 1 di dunia,” tegas Saleh.

Di Indonesia, Epson beroperasi mulai 1995 dan sesudah berinvestasi terakhir pada 2012 serta tahun ini mengoperasikan pabrik teranyar, Epson telah membelanjakan total investasi 94,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,25 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 13.200.

Investasi Pabrik Epson

Sedangkan untuk membangun pabrik baru, Epson menanam investasi sekitar 30 juta dollar AS. Menilik hasil produksi mencapai 8,15 Juta unit  per tahun yang sebagian besar diekspor, Menteri

Saleh menilai Epson memberi kontribusi penting bagi pertumbuhan ekspor produk industri manufaktur. Selain itu, pengembangan industri dan investasi Epson telah menunjukkan bahwa Indonesia merupakan pilihan menarik dan tepat untuk berinvestasi. 

"Setelah menjadikan Indonesia jadi basis produksi, aktivitas R&D sebaiknya dilakukan di sini," ujar Menperin.

Presiden Direktur PT Indonesia Epson Industry Eiichi Abe mengatakan Indonesia merupakan mitra bisnis yang strategis. "Ke depan, semakin dibutuhkan hubungan yang kuat dengan pelaku supporting industries dan masyarakat," katanya.

Kompas TV Rizal Ramli: Indonesia Kuat Disejumlah Sektor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com