JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dari unsur akademisi Tumiran mengingatkan pemerintah untuk tidak mengulangi 'kebodohan masa lalu' di mana dalam Fast Track Program (FTP) I banyak sekali impor pembangkit listrik.
"Catatan, kalau kita impor pembangkit terus-menerus dari luar, itu adalah proses pembodohan bangsa," kata Tumiran dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (14/5/2016).
"FTP 1, udah lah itu kesalahan masa lalu, kita impor. Kebodohan masa lalu yang tidak perlu kita ulangi," imbuh Tumiran.
Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu berharap dalam proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW), pemerintah lebih banyak menggunakan produksi dalam negeri.
Secara bertahap, dibangun pabrik-pabrik komponen kelistrikan, sehingga dalam lima tahun ke depan Indonesia bisa membangun pembangkit sendiri.
Menurut Tumiran, tidak ada alasan untuk tidak membangun industri teknologi kelistrikan. "Pak Habibie sudah memberi contoh pada republik ini, bisa bikin pesawat. Masa pembangkit listrik kita enggak mampu?" ucap Tumiran.