Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Handoko Gani
Analis Kebohongan

Analisis kebohongan, anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK. || www.handokogani.com || @LieDetectorID

Apakah Isyana Berbohong?

Kompas.com - 23/05/2016, 17:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Vokalis Isyana Sarasvati (22) menjadi pembicaraan minggu lalu. Hasil wawancaranya di sebuah media dan merek ponsel yang digunakannya banyak disindir oleh netizen. Kok bisa?

Ceritanya seperti ini. Pelantun "Tetap Dalam Jiwa" tersebut selama ini diketahui sebagai duta toko online, Tokopedia.

Namun, kepada salah satu media cetak di Indonesia, ia malah mengaku tidak pernah berbelanja melalui internet. Alasannya, penyanyi cantik itu mengaku takut tertipu. Isyana pun mengaku lebih suka mendatangi toko fisik untuk berbelanja.

Hal inilah yang membuat netizen bereaksi.

Menyadari kesalahan yang dibuatnya, Isyana pun langsung memberikan klarifikasi melalui akun Twitter pribadinya. "Berita soal aku ga berani belanja online memang benar, kalau bukan di Tokopedia :)," kicaunya.

Namun, Isyana dianggap melakukan kesalahan kedua. Selama ini, dia diketahui menjadi duta smartphone Android merek Oppo. Namun, tweet klarifikasi tentang Tokopedia itu dikicaukan Isyana dengan menggunakan iPhone. Hal tersebut bisa diketahui dari aplikasi TweetBot.

Apakah peristiwa itu bisa disebut kebohongan?

Sekali lagi, definisi bohong adalah sebuah aksi, entah itu ekspresi wajah-sikap tubuh, suara beserta kata-kata dan gaya bicara, ataupun perilaku seseorang, yang dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya dan bertujuan untuk mengubah pendirian seseorang agar mengikuti keinginan si Pelaku Aksi dan menguntungkannya.

Sedangkan definisi Personal Branding berbeda. Personal branding adalah sebuah kegiatan memproyeksikan beberapa aspek dari seorang tokoh (obyek branding), antara lain aspek personaliti-nya, aspek ketrampilannya, aspek nilai-nilai hidupnya, dan sebagainya.

Jadi, personal branding tidaklah mengkomunikasikan seluruh aspek dari sang tokoh. Dan, personal branding bukanlah kegiatan menciptakan personal image seorang tokoh sesuai keinginan target market-nya (Peter Montoya, The Personal Branding Phenomenon).

Banyak salah kaprah yang selama ini dilakukan oleh seorang Personal Brand ataupun Konsultan Personal Brand.

Kesalahan pertama adalah ketika sang Personal Brand atau Konsultan-nya mengumbar semua atau hampir semua aspek tentang diri-nya, mulai dari status pernikahan, ukuran badan, harta yang ia miliki, karakteristik pasangan yang disukai, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Kesalahan ini bisa kita lihat melalui usaha-usaha branding dalam berita-berita selebriti di media-media ternama.

Kesalahan kedua adalah ketika sang Personal Brand atau Konsultan-nya berusaha menciptakan personal image sesuai selera target market. Padahal, sang Personal Brand tidak memiliki asset brand yang ingin dicitrakan tersebut.

Contoh yang sekarang populer adalah ketika seorang Cagub beramai-ramai berusaha menciptakan personal image dari kekurangan seorang Ahok, namun tetap mengambil aspek nilai hidup “Jujur, Berpendirian teguh, dan Berani menentang yang salah” yang dimiliki Ahok. Padahal, sang Cagub tidak memiliki personaliti yang dimaksud.

Jelas-jelas sang Guru Personal Branding, Peter Montoya, menekankan bahwa Personal Branding hanya bisa berhasil dan tidak “membahayakan” sang Personal Brand, bila dilakukan dengan Brutal Honesty (kejujuran yang paling brutal) tentang aspek-aspek yang ingin di-branding tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com