Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Tax Amnesty," Bagaimana Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

Kompas.com - 29/06/2016, 18:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty akan mendorong dana-dana yang ada di luar negeri "pulang" ke Indonesia.

Banyak pihak menilai repatriasi dana akan mampu mendorong kinerja perekonomian Indonesia. Apa benar demikian?

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, daya dorong ekonomi dari repatriasi dana akan sangat bergantung kepada jenis investasi yang digunakan untuk menampung dana tersebut.

Ia menyebut, ada banyak instrumen yang bisa dimanfaatkan, namun kecenderungannya adalah dana tersebut terlebih dulu masuk ke sektor keuangan.

"Yang jelas awal-awal di sektor keuangan. Mungkin sebagian beli properti, sebagian beli pabrik. Sehingga, dampak terhadap kenaikan investasi kemungkinan baru akan terjadi di kuartal IV 2016 atau tahun depan," ungkap Perry saat acara buka puasa di kantornya.

Perry menyebut, bank sentral masih menggunakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 hingga 5,4 persen pada tahun 2016, dengan tendensi antara 5,1 hingga 5,2 persen.

Meskipun demikian, dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit dipandang bakal melemahkan pertumbuhan ekonomi dunia.

Perry mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok pada kisaran 5 hingga 5,4 persen sangat bagus dibandingkan negara-negara lainnya. Bahkan, kalaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia nyatanya akan berada pada kisaran 5,1 hingga 5,2 persen, angka itu tetap bagus.

"Sebenarnya yang harus dipikirkan adalah kualitas pertumbuhan. Dalam kondisi ini, semua negara mengalami tekanan seperti ini, kita harus bersyukur bisa di 5,1 sampai 5,2 persen," jelas Perry.

Menurut dia, hal yang penting adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi 5,1 hingga 5,2 persen tersebut dapat menyediakan lapangan kerja lebih banyak.

Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu ia menyampaikan kepada pemerintah untuk bisa mempercepat realisasi pengeluaran program-program sosial.

"Karena program sosial itu yang bisa menyerap tenaga kerja, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan. Itu yang perlu dikejar," tutur Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com