Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nintendo Catat Kerugian Operasional Selama Triwulan I 2016

Kompas.com - 28/07/2016, 16:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Perusahaan permainan asal Jepang, Nintendo, melaporkan kerugian operasional pada periode kuartal I 2016.

Kerugian ini disebabkan jatuhnya penjualan konsol permainan Wii U dan penguatan nilai tukar yen.

Selain itu, penundaan peluncuran permainan Pokemon Go juga menjadi faktor terhambatnya prospek kinerja keuangan Nintendo.

Mengutip BBC, Kamis (28/7/2016), Nintendo membukukan kerugian operasional sebesar 5,1 miliar yen atau 48 juta dollar AS untuk periode April sampai Juni 2016.

Penguatan yen memangkas nilai pendapatan yang diperoleh di luar Jepang.

Penjualan global konsol Wii U mencapai 220.000 unit, terjungkal 55 persen secara tahunan.

Penjualan perangkat lunak mencapai 4,68 juta unit, turun 3 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Saham Nintendo telah menguat sekitar 50 persen sejak permainan fenomenal Pokemon Go dirilis tiga pekan lalu.

Akan tetapi, Nintendo tetap memproyeksikan laba operasional tak berubah, yakni naik 37 persen menjadi 45 miliar yen.

Pokemon Go dikembangkan oleh perusahan teknologi asal AS, Niantic.

Pekan lalu, Nintendo menyatakan, laba dari lisensi dan biaya cenderung terbatas dampaknya pada pendapatan perseroan.

Nintendo pun menyatakan, aksesori permainan mobile Pokemon Go Plus akan diluncurkan pada September 2016, molor dari rencana awal pada akhir Juli 2016. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com