Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Sudah Diprediksi, Sebagian Besar Dana Amnesti Pajak Berasal dari Singapura

Kompas.com - 22/08/2016, 17:24 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, mayoritas dana deklarasi luar negeri dan repatriasi amnesti pajak berasal dari Singapura.

"Kalau kita lihat dari mana repatriasi yang terbesar, sudah bisa diprediksi, sebagian besar sampai hari ini berasal dari Singapura," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Hingga hari ini, dana deklarasi mencapai Rp 45 triliun, terdiri atas Rp 39,2 triliun dari dalam negeri dan Rp 5,8 triliun dari luar negeri. Adapun dana repatriasi sebesar Rp 1,5 triliun.

Sementara itu, berdasarkan data Kemenkeu per 20 Agustus 2016, dana deklarasi dari Singapura mencapai Rp 4,79 triliun dan repatriasi Rp 1,086 triliun.

"Jadi, ada juga yang hanya deklarasi sehingga membayar tebusan lebih tinggi," kata Sri Mulyani.

Seperti diketahui, Singapura merupakan negara favorit WNI memarkir hartanya. Rendahnya tarif pajak dan kenyamanan membuat Negeri Singa itu begitu diminati.

Bahkan, Direktorat Jenderal Pajak sempat mengungkapkan potensi harta WNI di Singapura mencapai Rp 4.000 triliun.

Meski realisasi dana deklarasi dan repatriasi dari Singapura masih kecil, Ani sapaan Sri Mulyani membantah ada upaya penjegalan pulangnya uang tersebut ke Indonesia.

"Saya sudah bicara dengan Menkeu di Singapura untuk mengecek apakah mereka mengeluarkan kebijakan dari pemerintah ataupun perbankan. Pemerintah Singapura menyampaikan kalau mereka mendukung pelaksanaan tax amnesty," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com