Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Tajir, Kekayaan Bill Gates Kini Tembus Rp 1.100 Triliun

Kompas.com - 24/08/2016, 07:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Orang terkaya di dunia dan pendiri Microsoft Bill Gates kini semakin tajir, bahkan kekayaannya kini mencapai 90 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1.188 triliun.

Hal ini didasarkan pada pemeringkatan real time oleh Bloomberg Billionaire Index. Mengutip CNN Money, Rabu (24/8/2016), meningkatnya kekayaan Gates bukan disebabkan melonjaknya saham Microsoft, namun lantaran penguatan saham Canadian National Railway Company dan Ecolab, keduanya dimiliki oleh holding Gates.

Dengan demikian, kekayaan Gates mengungguli kekayaan Amancio Ortega, peritel asal Spanyol yang merupakan orang terkaya kedua di dunia.

Ortega, yang memiliki merek mode Zara dan banyak lainnya, memiliki kekayaan mencapai 76 miliar dollar AS atau sekira Rp 1.003 triliun.

Forbes yang juga melacak kekayaan para miliarder dunia, mengestimaai kekayaan Gates lebih moderat, yakni 78,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.038 triliun.

Adapun menurut Bloomberg, kekayaan Gates naik 6,2 miliar dollar AS pada tahun ini, namun hanya bertengger pada peringkat keempat di antara miliarder lainnya dalam indeks tersebut.

Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg menikmati tambahan 8,9 miliar dollar AS ke dalam kekayaannya, sementara itu kekayaan CEO produsen minyak serpih Continental Resources Harold Hamm meningkat 7 miliar dollar AS. Tambahan tersebut membuat kekayaan Hamm kini mencapai 13 miliar dollar AS.

Adapun kekayaan CEO Amazon Jeff Bezos melonjak 6,5 miliar dollar AS tahun ini. Bezos sekarang secara virtual bersanding dengan investor kawakan Warren Buffett dalam peringkat orang terkaya ketiga di dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com