Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Rute Penerbangan Baru di Indonesia, AirAsia Diakomodasi Pemerintah

Kompas.com - 24/08/2016, 19:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah maskapai penerbangan AirAsia yang ingin membuka lima rute penerbangan baru di Indonesia.

Budi mengatakan, pemerintah memang mengakomodasi jika ada pihak swasta yang ingin berinvestasi di Indonesia.

"Sekarang ini kami memberikan kesempatan supaya semua orang berperan, baik pemerintah atau swasta. Nah ini swasta. Apalagi dari Malaysia," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (24/8/2016).

Budi mengatakan, jika AirAsia ingin membuka rute baru di Indonesia, maka AirAsia akan diberikan peran dalam banyak hal.

"Kalau mereka mau investasi di sini, kami kasih peran sebanyak-banyaknya. Kami minta mereka punya target turis, kestabilan harga (tiket), soal konektivitas dan sebagainya," ujar Budi.

Meski demikian, Budi mengaku belum berkomunikasi dengan pihak AirAsia. Dalam waktu dekat, ia akan berkomunikasi dengan pemilik AirAsia, Anthony Francis Fernandes, untuk membicarakan hal tersebut.

AirAsia akan membuka lima rute penerbangan baru di Indonesia, dan telah membicarakan itu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

"Kami membahas tempat-tempat di Indonesia yang dapat dikembangkan dalam hal turisme. Jadi lihat dan tunggu, ada sekitar lima tempat (rute penerbangan baru Airasia)," ujar Tony Fernandes, usai pertemuan.

(Baca: AirAsia Buka Lima Rute Penerbangan Baru di Indonesia)

Namun, Tony enggan merinci di mana saja lima daerah itu. Sebab, hal itu terkait dengan kompetitor.

Ia hanya memberikan petunjuk bahwa lima rute penerbangan itu ada di Indonesia bagian barat, tengah dan timur.

Pembukaan rute penerbangan baru itu dilakukan AirAsia karena Tony menganggap banyak tempat di Indonesia yang potensial di bidang turisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com