Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menko Kemaritiman Jokowi Pimpin Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia

Kompas.com - 23/10/2016, 12:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) periode 2016-2021.

Ia terpilih berdasarkan Musyawarah Nasional AHPI yang digelar pada 19-20 Oktober 2016. Indroyono sudah memiliki program prioritas, salah satunya yakni penguatan kemitraan perusahaan dengan masyarakat untuk mendorong pemanfaatan sumberdaya hutan yang lebih berkeadilan.

Program itu sejalan dengan target capaian dalam peta jalan sektor kehutanan yang telah disusun.

“Yang diperlukan untuk mencapai target adalah mengurai lebih detail mengenai penetapan tata waktu, tahapan target, serta prakondisi yang diperlukan,” ujar Indroyono dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jakarta, Sabtu (22/10/2016).

Berdasarkan patokan peta jalan sektor kehutanan, target devisa sebesar 97,51 miliar dollar AS atau setara dengan Rp1.268 triliun, serapan tenaga kerja 11,5 juta orang, dan investasi sebesar 166 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 2.158 triliun sampai dengan tahun 2045.

Indroyono meyakini target-target besar itu bukan hal yang mustahil untuk dicapai. Oleh karena itu perlu adanya upaya bersama untuk mendorong berbagai keunggulan komparatif sumberdaya hutan Indonesia menjadi keunggulan kompetitif.

Selain itu, APHI juga mengungkapkan akan melakukan penguatan inovasi dan pengembangan usaha serta penguatan diplomasi ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendorong deregulasi. Termasuk mempercepat sertifkasi pengelolaan hutan produksi lestari dengan skema mandatory atau voluntary.

Hal lain yang dianggap penting adalah terkait isu internasional. Menurut Indroyono yang juga pernah menjabat sebagai Direktur di Badan Pangan Dunia (FAO), Indonesia harus membuktikan kepada dunia bahwa sektor kehutanan berkontribusi besar dalam penurunan emisi gas rumah kaca.

Kontribusi itu bisa melalui pengalokasian kawasan hutan lindung, percepatan penanaman pohon, hingga penggunaan sistem penebangan ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com