Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asian Agri Manfaatkan Limbah Industri Sawit Jadi Biogas untuk PLTBG

Kompas.com - 15/11/2016, 22:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

PEKANBARU, KONPAS.com - Perusahaan perkebunan kelapa sawit Asian Agri Group telah mampu mengubah limbah cair sawit Oil Mill Effulent dari industri kelapa sawit menjadi energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG).

Menurut Direktur Asian Agri Freddy Widjaya, pihaknya telah mendirikan pabrik Biogas sebagai salah satu solusi dalam pengelolaan limbah pabrik sawit, yang diproses menjadi alternatif energi hijau dalam mendukung kebutuhan listrik.

“Pabrik Biogas yang didirikan Asian Agri merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap kelestarian lingkungan. Tidak hanya sekadar menjalankan bisnis perusahaan, kami berusaha agar limbah dari pengolahan sawit dapat menjadi sebuah hal yang memberikan manfaat bagi lingkungan dan juga masyarakat,” ujar Freddy Widjaya di kawasan industri Asian Agri, Pekanbaru, Riau, Selasa (15/11/2016).

Freddy menjelaskan, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi untuk pengoperasian pabrik, listrik yang dihasilkan oleh Biogas milik Asian Agri juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang ada di sekitar lingkungan pabrik.

Untuk membangun pabrik Biogas, Asian Agri mengucurkan dana investasi 4,7 juta dollar AS. Hingga saat ini, Asian Agri telah membangun 5 pembangkit listrik tenaga biogas di Riau, Jambi dan Sumatra Utara, yang masing-masing PLTBG mampu menghasilkan 2 MW listrik.

Untuk kebutuhan operasional pabrik, listrik yang dibutuhkan adalah sekitar 700 Kilo Watt (KW), sehingga masih ada sisa listrik (excess power) sebesar 1,3 MW.

"Seandainya satu rumah sederhana membutuhkan 900 watt, maka kelebihan listrik Asian Agri ini dapat dimanfaatkan oleh lebih dari 7.000 rumah, yang berarti akan ada banyak kebutuhan listrik perumahan rakyat yang dapat didukung oleh pabrik Biogas Asian Agri," pungkasnya.

Asian Agri menargetkan akan membangun hingga 20 unit PLTBG sampai tahun 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com