Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemerintah Segera Cabut Subsidi Listrik untuk Pelanggan 900 VA

Kompas.com - 18/11/2016, 17:03 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rasio elektrifikasi Indonesia yang baru mencapai 89,5 persen masih kalah dengan beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Vietnam yang sudah memiliki rasio elektrifikasi mencapai 98 persen.

"Rasio elektrifikasi Indonesia masih berada di belakang Vietnam yang sudah mencapai 98 persen. Indonesia sendiri masih di angka 89,5 persen," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman, di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Meski demikian, Indonesia masih mengungguli rasio elektrifikasi negara tetangganya yakni Filipina. Menurut Jarman, rasio elektrifikasi Indonesia sedikit lebih baik dibandingkan Filipina. "Dengan Filipina kita cuma lebih tinggi sedikit," terangnya.

Dengan rasio elektifikasi yang masih jauh dari negara tetangga, pemerintah memutuskan untuk melakukan pencabutan subsidi listrik yang mulai berlaku secara bertahap kepada 18,9 juta pelanggan 900 Volt Ampere (VA).

Subsidi yang dinilai tak tepat sasaran selama ini, nantinya akan dialihkan ke tujuh juta rumah tangga yang belum teraliri listrik untuk meningkatkan rasio elektrifikasi Tanah Air.

"Ini semata-mata untuk menolong saudara kita yang belum terlaliri listrik," kata Jarman.

Kebijakan ini kata Jarman sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang tarif tenaga listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang mengatur penerapan tarif non subsidi bagi rumah tangga daya 900 Volt Ampere (VA) yang mampu secara ekonomi, serta peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2016 tentang mekanisme pemberian subsidi tarif tenaga listrik untuk rumah tangga.

"Dengan subsidi yang tak tepat sasaran dicabut, dananya akan lebih besar dari sebelumnya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi Indonesia," pungkas Jarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com