Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Monitor Dana Repatriasi "Tax Amnesty" yang Masuk pada Akhir Tahun

Kompas.com - 04/12/2016, 08:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) terus memantau dana repatriasi dari program pengampunan pajak alias tax amnesty yang akan masuk ke Indonesia pada akhir 2016 ini.

Bank sentral memperkirakan, dana repatriasi yang akan masuk tersebut berjumlah sekira Rp 100 triliun.

"Kami tahu di kuartal IV 2016 khususnya di bulan Desember ada repatriasi dari tax amnesty sebesar Rp 100 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung pada acara pelatihan wartawan ekonomi BI di Kuta, Bali, Sabtu (3/12/2016).

Juda menjelaskan, berdasarkan perkiraan bank sentral, dana repatriasi amnesti pajak yang sudah masuk ke Indonesia sampai bulan September 2016 mencapai sekira Rp 40 triliun. Adapun komitmen dana repatriasi amnesti pajak sekira Rp 143 triliun.

Menurut Juda, masuknya dana repatriasi amnesti pajak tersebut tentu saja akan memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar mata uang Garuda diprediksi bakal menguat, akan tetapi bank sentral akan menjaga agar rupiah tidak menguat terlampau signifikan.

Juda menuturkan, dana repatriasi amnesti pajak yang sudah masuk ke Indonesia saat ini belum memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Ini disebabkan dana tersebut masih disimpan di bank-bank gateway dan berbentuk valuta asing.

"Di bank gateway belum semua dikonversi ke rupiah. Kalau masih valas belum ada dampak ke kurs. Kalau ada penempatan di properti atau investasi di saham baru konversi ke rupiah, jadi tidak serta-merta masuk langsung konversi," tutur Juda.

Ia pun menyatakan, bank sentral memperkirakan, dana repatriasi tersebut akan mendorong surplus neraca pembayaran pada kuartal IV 2016.

Untuk keseluruhan tahun 2016, bank sentral memperkirakan surplus neraca pembayaran mencapai 15 miliar dollar AS.

Data BI menunjukkan, surplus neraca pembayaran pada kuartal II 2016 mencapai 2 miliar dollar AS dan pada kuartal III 2016 sebesar 5,7 miliar dollar AS.

(Baca: BI: Dana Repatriasi "Tax Amnesty" Rp 100 Triliun Segera Masuk)

Kompas TV "Tax Amnesty" Rangkul Pedagang Tanah Abang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com