Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprindo: Industri Ritel Tumbuh Sekitar 10 Persen pada 2016

Kompas.com - 28/12/2016, 17:22 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, pada tahun 2016, terjadi peningkatan penjualan sekitar 10 persen pada industri ritel nasional. Peningkatan ini terjadi sejalan dengan perbaikan perekonomian Indonesia pada tahun ini.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan, total nilai penjualan ritel pada 2015 sebesar Rp 181 triliun, sedangkan pada tahun ini diprediksi akan tembus Rp 200 triliun.

"Tahun 2016 ini kami optimistis bisa menutup di double digit, yaitu 10 persen untuk peningkatan penjualan toko ritel kami. Tahun lalu dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 4,7 persen, kami menutup dengan angka 8 persen. Kami harapkan, bisa menutup di angka 10 persen pada 2016 ini," ujar Roy saat konferensi pers Aprindo di Kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Untuk tahun 2017, pihaknya yakin pertumbuhan penjualan di industri ritel akan melebihi pertumbuhan pada tahun ini, seiring dengan prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2017 yang mencapai 5,4 persen.

"Kami optimistis, pada 2017, berharap minimal sama (10 persen). Ketika ekonomi kita bertumbuh, diprediksi tahun depan 5,4 persen, tentunya pertumbuhan ekonomi ini akan meningkatkan pertumbuhan industri ritel. Rumusnya sederhana, pertumbuhan industri ritel adalah 2 kali sampai 2,5 kali dari pertumbuhan ekonomi kita," kata Roy.

Di sisi lain, Roy berharap pemerintah dapat mendorong daya beli masyarakat yang akan berimbas pada kinerja industri ritel dalam negeri.

"Kami ketahui bahwa yang namanya konsumsi tetap prioritas bagi masyarakat karena kan harus makan dan minum. Di Indonesia khususnya PDB masih didominasi konsumsi rumah tangga. Itu menempati posisi pertama kontributor pertumbuhan ekonomi kita. Ekspor kita memang masih defisit dibanding impor, tetapi pengeluaran rumah tangga cukup meningkat," ujarnya.

Sementara itu, Roy menambahkan, peningkatan kinerja industri ritel pada tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari tingkat inflasi nasional yang cenderung membaik, harga komponen listrik, serta gas dan bahan bakar minyak (BBM) yang terkendali dan didukung oleh tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia yang sudah turun tiga kali pada tahun ini.

Adanya 14 paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah sejak akhir tahun lalu pun turut berimbas pada daya saing serta produktivitas industri ritel nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com