Defisit APBN 2016 Mencapai Rp 307,7 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi defisit anggaran tahun 2016 mencapai Rp 307,7 triliun atau 2,46 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit anggaran itu terjadi karena pendapatan negara hanya Rp 1.551,8 triliun. Sementara itu, belanja negara sepanjang 2016 mencapai Rp 1.859 triliun.

Meski begitu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa defisit anggaran pada 2016 dinilai masih aman lantaran tidak mencapai batas 3 persen sesuai amanat undang-undang.

"Defisit APBN terjaga pada tingkat yang aman," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (3/1/2016).

Masih minimnya pendapatan negara pada 2016 tidak terlepas dari rendahnya pertumbuhan ekonomi yang hanya 5 persen, lebih rendah dari asumsi APBN-P 2016 yang mencapai 5,2 persen.

Selain itu, masih lemahnya harga komoditas dan belum optimalnya penerimaan perpajakan juga menjadi penyebab yang mempengaruhi minimnya pendapatan negara.

Namun, realisasi defisit anggaran tahun 2016 lebih kecil dari 2015 yang mencapai Rp 318,5 triliun atau 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Saat itu, pendapatan negara hanya mencapai Rp 1.491,5 triliun. Sementara itu, belanja negara sepanjang 2015 mencapai Rp 1.810 triliun.