Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Tak Lagi Jadi Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat

Kompas.com - 17/01/2017, 10:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - India sempat menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia. Akan tetapi, predikat itu dicopot karena masalah krisis uang tunai yang terjadi di negara tersebut.

Mengutip CNN Money, Selasa (17/1/2017), Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa perekonomian India sudah jatuh tertinggal dari China.

IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi India mencapai 6,6 persen pada 2016, dibandingkan dengan China yang nencapai 6,7 persen. Prediksi tersebut tertuang dalam laporan teranyar IMF bertajuk World Economic Outlook.

IMF menurunkan proyeksinya untuk India sebanyak 0,1 persen karena faktor guncangan konsumsi secara negatif dan temporer akibat kebijakan pelarangan peredaran uang kertas rupee dengan pecahan tertinggi pada dua bulan lalu. Kebijakan itu dikeluarkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk melawan korupsi dan penghindaran pajak.

Namun, kebijakan ini juga melenyapkan 86 persen uang tunai di negara yang amat bergantung pada transaksi tunai tersebut, akibatnya kekacauan di mana-mana.

Menurut data pemerintah, ekonomi India tumbuh 7,3 persen pada kuartal III 2016, sebelum krisis uang tunai. Akan tetapi, pemerintah pun kini menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya.

Para analis memprediksi perlambatan yang terjadi di India akan kian parah, kajian IMF pun menyatakan demikian. Namun, ada pula kemungkinan pemulihan di India, di mana diproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan kembali ke 7,2 persen pada tahun 2017 dan 7,7 persen pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com