Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Perkuat Kewirausahaan, PayTren TV Diluncurkan di Bandung

Kompas.com - 24/01/2017, 21:15 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk membangun komunitas enterpreneurship (kewirausahaan) yang kuat di tanah air di era digital, PT Veritra Sentosa Internasional meluncurkan produk televisi berbasis satelit, PayTren TV di Bandung, Selasa (24/1/2017).

PayTren TV akan berdiri di bawah bendera PayTren, yang saat ini menjadi jaringan komunitas wirausaha dengan jumlah kemitraan hingga 900.000 mitra.

Hari Wibowo, Managing Director PayTren, menegaskan bahwa PayTren TV berbeda dengan konsep televisi pada umumnya, sebab fokus menjadi televisi khusus kewirausahaan atau "enterpreneur television".

Semua mitra diharapkan berkontribusi dalam memberikan edukasi kewirausahaan. Saat ini dari 900.000 mitra PayTren, ada sekitar 500.000 mitra aktif.

"Di dalamnya berupa perpaduan antara tayangan hiburan, edukasi bisnis dan berita. Tayangan dikemas secara khusus dengan mengedepankan teknologi digital serta bahasa yang mudah dipahami semua kalangan," ujar Hari melalui rilis, Selasa.

Hari optimistis, hadirnya PayTren TV akan menjadikan televisi ini tontonan wajib pagi para wirausaha di Indonesia. Terutama informasi seputar program kerja aneka perusahaan serta kisah sukses pebisnis mitra PayTren.

Program PayTren TV ini dapat dinimkati oleh semua masyarakat Indonesia T melalui sambungan satelit Telkom 1 di frekuensi 3915 polarity H Simbol rate 1650.

Layanan ini juga bisa dinikmati secara streaming internet dengan mengunduh aplikasi Ustream di Playstore. Atau, dengan mengakses www.paytren.tv.

"Ide besar dari PayTrenTV adalah mengakomodir para pengusaha nasional sekaligus mendorong masyarakat Indonesia untuk memiliki semangat kewirausahaan, melalui program-program dan sajian visual yang menarik," tambah Manager PayTren TV Oke Dany Ferdian.

Ke depan, Oke optimistis pilihan channel di PayTren TV akan terus bertambah. Dia juga menjajikan program acara yang lebih variatif ke depan serta berfokus pada pembangunan komunitas entrepreneur sesuai dengan rencana perusahaan.

Minim

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AAGN Puspayoga mengungkapkan, hingga kini pertumbuhan entrepreneur Indonesia masih sangat kecil.

"Jumlahnya hanya 1,6 persen dari populasi penduduk. Pemerintah menargetkan angka itu bisa didongkrak hingga dua persen," kata Puspayoga di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Kuningan, Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Berdasarkan data Kemenkop, Indonesia masih membutuhkan sekitar 1,7 juta pengusaha untuk mencapai angka dua persen dari populasi.

Adapun di negara-negara ASEAN, seperti Singapura, jumlah wirausahanya tercatat sebanyak 7 persen dari jumlah penduduk, sedangkan Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen, dan Vietnam 3,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com