Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Perbaiki Kinerja, Astra Akan Suntik Rp 3 Triliun ke Bank Permata

Kompas.com - 24/02/2017, 17:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Internasional Tbk (ASII) kembali akan menyuntikkan modal ke anak usahanya yang bergerak di segmen jasa keuangan, yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Direktur Independen Astra Internasional Gunawan Geniusahardja menuturkan, rencananya modal yang akan disuntikkan itu sebesar Rp 3 triliun. Menurut Gunawan, hal itu merupakan bentuk dukungan pemegang saham agar bisnis Bank Permata menjadi sehat.

"Kami tahun 2016 lalu telah menambahkan modal Rp 5,5 triliun, dan tahun ini kami akan menambahkan Rp 3 triliun lagi," ucap Gunawan di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2016, Bank Permata mencatat kerugian bersih sebesar Rp 1,2 triliun. Rugi bersih Bank Permata cukup mengerek turun kinerja keuangan segmen jasa keuangan. Hal tersebut dikarenakan sebesar 44,6 persen saham Bank Permata dipegang oleh induk, Astra Internasional.

Didorong kerugian Bank Permata, per September 2016, laba bersih segmen jasa keuangan grup melorot 31 persen menjadi Rp 2,1 triliun.

(baca: Laba Bersih Grup Astra Turun Tipis)

Gunawan berharap penambahan modal dari induk ini dapat memperbaiki kinerja Bank Permata di tahun 2017.

Astra Internasional berharap rasio kecukupan modal Bank Permata bisa berada di 16 persen, dan LDR (rasio kredit terhadap dana pihak ketiga) bisa terjaga di bawah 80 persen.

"Sehingga, harapan kita adalah posisi dari Bank Permata tetap lebih baik dan bisa menjalankan fungsi perbankan seperti biasa," imbuh Gunawan.

Agar tidak mengulang kesalahan sama di tahun sebelumnya, dia berharap bank mengambil langkah proaktif untuk memperketat sistem kontrol terhadap risiko yang akan timbul.

Manajemen Bank Permata juga diminta meningkatkan sinergi dengan induk dan pemegang saham lain.

"Dengan perubahan pengelolaan yang terjadi di Bank Permata, maka diharapkan 2017 kondisinya kembali normal. Sebagai informasi, Januari 2017 Bank Permata sudah kembali normal keuangannya, di mana laba setelah pajak sebesar Rp 136,5 miliar," ucap Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com