Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPP Beri Kontribusi Rp 2,45 Triliun ke Negara

Kompas.com - 07/03/2017, 07:49 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

PELALAWAN, KOMPAS.com - Selama beroperasi sejak 1999, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) telah berkontribusi terhadap negara sebesar Rp 2,45 triliun.

Jumlah itu meliputi dengan komposisi penerimaan pajak Rp 1,92 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 530 miliar.

Selain memberikan kontribusi pendapatan ke pusat, Pemerintah Daerah (Pemda) pun turut merasakan adanya penerimaan tambahan hingga Rp 758,59 miliar sepanjang 1999 hingga 2014.

Selama 15 tahun beroperasi, salah satu unit usaha Royal Golden Eagle (RGE) atau Raja Garuda Emas milik konglomerat Sukanto Tanoto ini berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja secara nasional sebanyak kurang lebih 85.000 orang per tahun.

Dari jumlah itu, 65.000 atau 81 persennya berada di Riau. Pada 2000 lalu, RAPP membuka 42.000 kesempatan kerja di Riau dan meningkat menjadi 59.000 orang pada 2010, lalu naik lagi menjadi 58.000 kesempatan kerja pada 2014.

"Sebanyak 60 persen kesempatan kerja muncul di Pelalawan dimana kami beroperasi," ujar Direktur RAPP, Rudy Fajar di Pelalawan, Riau, Selasa (6/3/2017).

Rudy mengatakan, hingga saat ini, RAPP telah memproduksi 2,8 juta ton pulp dan 1,2 juta ton kertas serta mempekerjakan 5.500 tenaga kerja langsung. Adapun produk yang dihasilkan dengan merek PaperOne yang dipasarkan ke lebih dari 75 negara.

"Produk tersebut 100 persen dibuat dari kayu dari Hutan Tanaman Industri (HTI)," kata Rudy.

Berdasarkan kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM), keberadaan RAPP di Riau mampu berkontribusi signifikan terhadap perekonomian masyarakat wilayah tersebut.

Tercatat sejak 1999 hingga 2014 beroperasi di Bumi Lancang Kuning, RAPP telah berkontribusi dalam pembentukan output terhadap perekononomian nasional  Rp 557 triliun, yang mana Rp 498 triliun atau 89,5 persennya berada di Riau.

Dampak output tersebut setara dengan 7,4 persen dari total output Riau termasuk migas atau 9 persen dari output Riau tanpa Migas.

Namun, kontribusi relatif output RAPP terhadap perekonomian Riau menunjukkan pola penurunan sejak 2009 sebagai dampak pertumbuhan output Provinsi Riau yang lebih tinggi.

Namun, penurunan tersebut bukanlah suatu hal yang negatif. Justru dengan penurunan tersebut menunjukan bahwa kemandirian masyarakat semakin meningkat dan tidak bergantung lagi pada RAPP.

"Ini positif karena ketergantungan secara ekonomi masyarakat di Riau terhadap perusahaan semakin turun, karena tingkat kemandirian mereka meningkat," pungkas Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com