Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September 2017, Tak Ada Lagi Tempat Aman untuk Penghindar Pajak di Dunia

Kompas.com - 20/03/2017, 15:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 menyepakati, program pertukaran informasi perpajakan otomatis atau Automatic Exchange of Information (AEoI), dan pelaksanaan prinsip penghindaran Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) segara diberlakukan.

Hal itu merupakan salah satu kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 di Baden-Baden, Jerman pada 17-18 Maret 2017.

(Baca: Di Pertemuan G20, Sri Mulyani Tegaskan Pentingnya Kerja Sama Pajak )

"AEoI dan BEPS sepenuhnya diimplementasi mulai bulan September 2017 dan selambat-lambatnya pada bulan September 2018," tulis keterangan resmi Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Kebijakan pertukaran informasi perpajakan otomatis tidak hanya diikuti oleh negara G20. Hingga saat ini setidaknya ada 100 negara yang akan ikut menerapkan program tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir dalam acara itu menilai isu perpajakan tersebut merupakan hal yang penting. Sebab, Indonesia perlu kerja sama perpajakan internasional untuk mengatasi penghindaran pajak.

Berdasarkan data tax amnesty, terungkap banyak wajib pajak Indonesia yang tidak mendeklarasikan aset dan pendapatan yang disimpan di luar negeri.

Oleh karena itu, kerja sama pertukaran informasi perpajakan menjadi penting bagi Indonesia untuk mewujudkan implementasi perpajakan yang adil.

"Tidak ada lagi tempat aman untuk para penghindar pajak di dunia," begitu penegasan dalam keterangan pers tersebut.

Selain AEoI dan BEPS, Sri Mulyani juga mengingatkan perusahaan-perusahaan ekonomi digital untuk membayar pajak kepada negara seusai lokasi kegiatan transaksinya, bukan dimana perusahaan itu terdaftar.

Selama ini, perusahaan-perusahaan tersebut kerap menghindar pajak. Salah satu kasus pajak yang sedang hangat yakni terkait pajak perusahaan penyedia layanan internet yakni Google.

(Baca: "Insyaallah, Google Bayar Pajak pada Maret")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com