Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berencana Larang Penumpang Pesawat Bawa Laptop dan Tablet

Kompas.com - 21/03/2017, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Otoritas AS berencana melarang penumpang pesawat dari maskapai penerbangan asing dengan penerbangan menuju AS, untuk membawa laptop dan tablet ke dalam kabin. Hal ini dilakukan untuk mencegah ancaman terorisme.

Demikian pernyataan resmi pejabat AS kepada Reuters, Senin waktus etempat atau Selasa waktu Indonesia.

Aturan baru ini akan diumumkan pada Senin malam oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, menurut keterangan resmi. Hal ini sudah jadi pertimbangan pemerintah AS setelah mempelajari ancaman terorisme, beberapa minggu lalu.

Aturan ini akan berlaku untuk sekitar selusin penerbangan asing yang terbang dari sekitar selusin negara. Antara lain dari Timur Tengah, yang melibatkan maskapai penerbangan di Yordania dan Arab Saudi. Namun, pejabat berwenang belum membeberkan nama-nama negara kepada Reuters.

Keterangan ini juga menyebutkan bahwa maskapai AS tidak terdampak pada aturan baru ini. Dengan demikian, penumpang maskapai penerbangan asal AS bisa membawa laptop atau tablet ke kabin.

Sebelumnya, Royal Jordanian Airlines melalui Twitter di Senin memberitahu bahwa penumpang pesawat menuju AS akan dilarang membawa alat elektronik besar ke pesawat, dimulai sejak Selasa (atau Rabu waktu Indonesia) sebagai permintaan dari pejabat AS.

Maskapai penerbangan yang terkena aturan ini, termasuk penerbangan menuju AS yang transit di Kanada. Namun penumpang masih boleh membawa ponsel dan peralatan medisnya ke kabin.

Sementara koran Al Riyadh, yang dekat dengan pemerintah Saudi, melaporkan berdasarkan nota penerbangan, yakni penumpang pesawat yang berangkat dari bandara di Saudi menuju AS harus menyimpan laptop dan tablet di tempat khusus.

Pihak Gedung Putih sendiri belum bersedia menanggapi berita ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com