Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Tetangga Komplain Indonesia Tak Lagi Impor Beras

Kompas.com - 26/03/2017, 12:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya permintaan beras masyarakat Indonesia yang tak berbanding dengan pasokan di Tanah Air menyebabkan pemerintah kerap melakukan impor beras dari negara-negara tetangga untuk memenuhi permintaan beras.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, impor dilakukan memang untuk memenuhi besarnya permintaan beras.

Namun, baru-baru ini Amran menerima laporan bahwa negara tetangga tidak lagi mengekspor beras ke Indonesia sejak 2016 dan 2017. Artinya, saat ini pasokan beras di Tanah Air sudah bisa menutupi besarnya permintaan akan beras.

"Delegasi Thailand bilang kalau mereka kerepotan karena sudah tak lagi mengekspor beras ke Indonesia, padahal Indonesia adalah pasar ekspor terbesar beras Thailand," ujar Amran di Jakarta, Minggu (26/3/2017).

(Baca: Kemendag Benarkan Indonesia Tidak Lagi Impor Beras)

Dengan tak lagi mengimpor beras dari Thailand, pemerintah Indonesia pun memperoleh apresiasi dari Vietnam. Hal itu disampaikan delegasi Vietnam kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla saat melakukan pertemuan beberapa waktu lalu.

"Delegasi Vietnam juga menyampaikan apresiasinya karena Indonesia tidak melakukan impor di 2016 dan 2017," tutur Amran.

Dirinya berharap pemerintah bisa menahan impor beras hingga 2019. "Kalau kita mau, pasti hingga 2019 bisa kita tidak impor. Persoalannya beda kalau kita tidak mau," ucapnya.

Data Kementerian Pertanian, tim Serap Gabah Petani (SERGAP) yang dibentuk oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI AD dan Perum Bulog dan Pemda pada periode Januari hingga 25 Maret 2017 telah menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras meningkat 420 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Pada periode Maret hingga Agustus 2017, prediksi produksi sebesar 33,64 juta ton gabah kering giling, perlu diserap secara baik sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang adil dan cadangan beras di Perum Bulog meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com