Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghadapi Usaha Yang Sedang Sepi

Kompas.com - 08/04/2017, 07:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalankan sebuah bisnis memang seperti menjalankan kehidupan. Keadaanya tidak selalu semulus yang diharapkan. Ada banyak masalah yang akan menjadi hambatan, namun harus bisa diselesaikan dengan bijak.

Hal ini umumnya dialami oleh para pengusaha pemula di dunia bisnis. Sebaiknya, para pengusaha pemula tidak mudah down atas masalah yang terjadi dalam perjalanan bisnisnya, namun pengusaha pemula harus bangkit dengan mengedepankan Inovasi dan Introspeksi terhadap usahanya tersebut.

Jika kita memiliki usaha yang ternyata sedang sepi pelanggan, umumnya ini terjadi karena beberapa hal. Mungkin saja kita menjual produk terlalu mahal harganya, minim kualitasnya serta layanan yang kita berikan kurang maksimal.

Beberapa unsur seperti harga, kualitas dan pelayanan tentu menjadi faktor penentu untuk pelanggan terhadap usaha kita. Jika buruk, maka pelanggan tidak akan percaya lagi pada kita.

Jika memang saat ini usaha sedang mengalami sepi pengunjung, jangan khawatir, berikut tips menghadapi usaha yang sedang sepi pelanggan:

1. Lakukan Inovasi

Mungkin saja banyak pelanggan lari ke usaha lainya, karena Anda tidak melakukan Inovasi pada pada Produk dalam usaha Anda. Inovasi ini sangat penting untuk menghilangkan kejenuhan pasar terhadap suatu produk.

Sebaiknya mulailah berpikir untuk melakukan Inovasi. Jika Anda menjual usaha makanan, pikirkan Inovasi pada rasa, kemasan, dan juga tampilanya. Jika bisa lebih unik lagi, pelanggan akan kembali pada kita. Lakukan modifikasi untuk setiap produk baru.

2. Perluas Pasar Dengan Sistem Online

Jika memulai usaha dengan usaha offline, dengan memiliki gerai atau toko khusus, saat toko sedang sepi pengunjung, sebaiknya gunakan strategi pemasaran online, untuk tetap mendapatkan pelanggan.

Saat ini, ada banyak tools khusus yang digunakan untuk menjaring pelanggan yang memang pasti menyukai produk Anda. Jika perlu, buatlah akun sosial media dari usaha yang dijalankan ini.

3. Perhatikan Harga dan Kualitas

Dalam bisnis, apalagi jika Anda berbisnis dengan menjual produk yang cukup banyak pesaingnya, maka harus selalu memperhatikan harga dan kualitas produk pula.

Anda boleh melakukan survei ke toko pesaing, dan tanyakan harga jual di pihak mereka, lalu bandingkan dengan harga jual Anda. Jika ternyata toko Anda menjual lebih mahal dari mereka, tentu Anda tahu apa yang harus dilakukan.

Selain itu, Anda bisa berinisiatif untuk membuat tampilan toko menjadi lebih maksimal, dan menarik. Siapa tahu, dengan cara ini pelanggan akan lebih tertarik lagi untuk berkunjung dan berbelanja di toko Anda.

Pertahankan Kualitas Produk dan Pelayanan Anda

Pelanggan umumnya mencari produk yang berkualitas dan pelayanan yang terbaik dari pihak penjualnya. Maka dari itu, Anda selaku pemilik usahanya, harus bisa mempertahankan kualitas produk yang dijual, serta selalu siap untuk memberikan pelayanan yang ramah dan baik pada pelangganya. Jika sudah begini, pelanggan tentu akan sering berkunjung dan berbelanja di toko Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com