Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Tiga Negara Ingin Belajar Swasembada Beras Indonesia

Kompas.com - 11/04/2017, 17:09 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan terdapat beberapa negara yang ingin belajar dari Indonesia, karena telah berhasil melakukan swasembada beras.

Sejumlah negara tersebut yakni, Malaysia, Jerman, dan Taiwan. Mentan Amran menjelaskan, ketiga negara tersebut ingin belajar bagaimana cara Indonesia bisa meningkatkan produksi padi secara cepat setelah dilanda el-nino dan la-nina. 

"Mereka apresiasi Indonesia bisa swasembada beras dan kami terharu karena mereka ingin belajar dari Indonesia. Mereka bertanya kenapa Indonesia produksinya secepat itu," ujar Mentan Amran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Senin (11/4/2017). 

Dia mengungkapkan, salah satu faktor Indonesia bisa swasembada beras yakni karena adanya penyuluh pertanian lapangan (PPL).  Sebab, PPL memberikan pembinaan dan informasi kepada para petani bagaimana cara meningkatkan produksi.

Selain itu, PPL juga memberikan informasi terkait teknologi pertanian terbaru dan cara menggunakannya.  "Kami sampaikan yang bekerja adalah rakyat indonesia, mulai Kepala Desa, bupati dan PPL juga," kata dia. 

Mentan Amran pun meminta kepada PPL untuk dapat memantau peningkatan dan penyerapan gabah padi petani dengan target penyerapan 200 ton beras per PPL hingga akhir Juli 2017.

Saat ini, kata dia, terdapat 6.000 orang yang menjadi PPL. Sehingga, pada juli nanti Indonesia dapat tambahan 1,2 juta ton beras.

"Saya yakin sanggup satu orang PPL serap beras 200 ton sampai Juli. Kami targetkan hingga 2019 tidak akan ada impor beras," tandasnya. 

Sekadar informasi, saat ini stok beras nasional mencapai 1,9 juta ton beras. Data Kementerian Pertanian, tim Serap Gabah Petani (SERGAP) yang dibentuk oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI AD dan Perum Bulog dan Pemda pada periode Januari hingga 25 Maret 2017 telah menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras. 

Jumlah itu meningkat 420 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Pada periode Maret hingga Agustus 2017, prediksi produksi sebesar 33,64 juta ton gabah kering giling yang perlu diserap secara baik. 

Sehingga, petani dapat memperoleh keuntungan yang adil dan cadangan beras di Perum Bulog meningkat.

(Baca: Mentan Klaim Hanya dengan Stop Impor, Kini Indonesia Swasembada Beras Ketan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com