Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Gelar Pameran Produk Telematika Karya Anak Bangsa

Kompas.com - 11/04/2017, 17:46 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendorong kesadaran masyarakat menggunakan produk dalam negeri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar pameran produk industri telematika 2017.

Pameran tersebut mengusung tema "Bangga Menggunakan Produk Industri Dalam Negeri" dan dilaksanakan di Plasa Pameran Industri, Kemenperin mulai dari 11 April hingga 13 April 2017.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, pameran industri telematika merupakan kerja sama antara pemerintah dengan dunia usaha dalam meningkatkan promosi dan kemampuan industri telematika nasional.

"Kita patut bangga dengan kemampuan produk-produk nasional dalam menembus pasar baru yang selama ini didominasi oleh produk-produk dari negara maju yang sangat kuat citra dan mutu teknologinya," ujar Airlangga di Plasa Pameran Industri, Kemenperin, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Menurutnya, saat ini telah ada peningkatan popularitas produk nasional di mata konsumen dalam negeri dan juga konsumen Internasional.

"Itu dibuktikan dengan adanya permintaan beberapa negara untuk melakukan kerja sama jual beli dengan produsen elektronik dan telematika di Indonesia," ungkapnya.

Adapun produk-produk nasional yang mendominasi kerja sama jual beli dengan pasar international khususnya di Afrika antara Iain peralatan rumah tangga seperti pendingin udara (AC), Iemari es, mesin cuci, televisi dan peralatan audio.

"Produk-produk nasional ini didistribusikan di negara-negara Afrika seperti di Kamerun, Nigeria, Senegal, dan Pantai Gading," jelasnya.

Namun, Menperin tak menjelaskan lebih lanjut terkait berapa besaran nominal atau perputaran uang dalam kerja sama jual beli produk telematika nasional dengan negara lain tersebut.

"Dengan pameran ini diharapkan pelaku industri, tenaga ahli profesional, dan semua pihak dapat membangun jaringan bisnis dan kemitraan strategis untuk menghasilkan produk berkualitas baik untuk domestik maupun pasar ekspor," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com