Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melunak, Trump Nyatakan China Bukan Manipulator Mata Uang

Kompas.com - 15/04/2017, 16:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai melunak sikapnya terhadap negeri tirai bambu. Melunaknya sikap Trump tersebut di tengah upaya menjalin kerja sama kedua negara.

Trump mengatakan pemerintahan AS tidak akan menyebut China sebagai manipulator mata uang. Sebelumnya Trump menuduh China melemahkan mata uangnya untuk membuat ekspornya lebih kompetitif dengan barang-barang produksi AS.

Selebihnya, Departemen Keuangan AS akan melakukan pengawasan ekstra ketat terkait valuta asing dan kebijakan ekonomi dengan lima mitra dagang AS yakni, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Jerman dan Swiss.

Mengutip Pada pemilu AS lalu, Trump sempat melabeli China sebagai manipulator mata uang. Trump menuding China telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menopang nilai mata uang yuan.

Departemen Keuangan AS juga memperingatkan bahwa pihaknya akan meninjau kembali perdagangan bilateral dengan China agar perdagangan kedua negara lebih terbuka untuk ekspor barang dan jasa AS kepada China.

"China perlu untuk menunjukkan bahwa kurangnya intervensi untuk menolak penghargaan selama tiga tahun terakhir mewakili pergeseran kebijakan tahan lama dengan membiarkan RMB (yuan) meningkat dengan kekuatan pasar setelah apresiasi tekanan terus," kata laporan itu.

Mantan Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional AS era Persiden Obama Nathan Sheets mengatakan, pemerintahan Trump saat ini mengambil pendekatan berdasarkan data valuta asing bukan politik.

"Ini adalah pernyataan yang jelas ke China bahwa mereka membutuhkan kemajuan," terangnya.

Menurutnya, Departemen Keuangan AS tidak mengubah tiga batas utama untuk mengidentifikasi manipulasi mata uang yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Obama sejak empat tahun lalu.

Yakni, surplus perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat harus lebih dari 20 miliar dollar AS atau lebih.

Kemudian, surplus rekening giro global lebih dari 3 persen dari produk domestik bruto, dan terus-menerus Valuta Asing pembelian setara 2 persen dari PDB selama 12 bulan, dan pembelian valuta asing yang terus- menerus sama dengan 2 persen dari PDB selama 12 bulan.

Dengan itu, tidak ada negara bertekad untuk sepakat denganketiga kriteria tersebut, namun Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Jerman dan Swiss menyepakati dua dari tiga batas utama tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com