Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada DKI dan Kedatangan Mike Pence Tak Berpengaruh ke Pasar Modal

Kompas.com - 21/04/2017, 10:57 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, euforia Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence tak berpengaruh signifikan ke pergerakan harga saham di pasar modal.

(Baca: Bahas Nasib Freeport, Mike Pence Jadi Penyambung Lidah Trump)

"Pada dasarnya bursa tidak terpengaruh keadaan politik dalam negeri jika dilihat secara history, tidak naik gila atau tidak turun gila juga sesuai dengan market yang ada," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Menurut Tito, yang memberikan pengaruh besar terhadap pergerakan harga saham di pasar modal adalah laporan kinerja keuangan emiten yang dilaporkan setiap kuartal, semester maupun tahunan.

"Fundamental dari pada hasil perseroan atau emiten di 2016 lebih mempengaruhi bursa dibandingkan Pilkada," ucap Tito.

Selain euforia Pilkada, rupanya kedatangan Mike Pence juga tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap pergerakan harga saham di pasar modal. Menurut Tito, kedatangan Mike Pence hanya bersifat diplomatis, tidak bersentuhan langsung ke pasar modal.

"Kedatangan Mike Pence juga tidak ada atau tidak berpengaruh, karena kedatangannya kan diplomatis. Kita tidak tahu apa yang dibicarakan, yang pasti saat ini fundamental performance dari pada perseroan di 2016 lebih mempengaruhi," terang Tito.

Tito menambahkan, bukti dari fundamental emiten lebih mempengaruhi pergerakan harga saham di pasar modal, terlihat dari aksi beli yang dilakukan oleh para investor asing yang hingga saat ini tercatat telah melakukan transaksi sebesar Rp 60 triliun.

Menurutnya, asing lebih tertarik dengan fundamental emiten-emiten yang berada di pasar modal terlepas dari isu politik dalam negeri yang saat ini tengah berlangsung.

"Bisa dilihat, (aksi beli) asing di atas Rp 60 triliun kuantitif buying-nya ke Indonesia," pungkas Tito.

(Baca: Ini Harapan Pelaku Pasar Modal untuk Pilkada DKI Putaran ke-2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com