Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Indonesia Harus Cerdas dan Mandiri dari Sisi Ekonomi

Kompas.com - 21/04/2017, 13:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kartini yang dirayakan setiap 21 April menjadi momentum tersendiri bagi para kaum perempuan untuk menjadi semakin cerdas dan mandiri dalam segi perekonomian.

Hal tersebut dikatakan Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kusumaningtuti saat menghadiri pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Setiap tahun momentum hari lahir Ibu Kartini ini digunakan untuk mewujudkan cita-citanya agar perempuan Indonesia cerdas dan mandiri," kata Kusumaningtuti di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Menurut Kusumaningtuti, tingkat pemahaman perempuan terhadap literasi keuangan sangatlah penting. Karena peran perumpuan dalam rumah tangga dalam sekala kecil atau dalam perusahaan maupun pemerintahan dalam skala besar cukup membawa pengaruh di setiap penerapan kebijakan.

"Mandiri dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran, bagaimana menata keuangan diri sendiri maupun keluarganya, jadi ini merupakan suatu modal kemampuan untuk memiliki literasi yang tinggi, itu modal untuk bisa mencapai kemandirian, sebab sangat mustahil bila tanpa mandiri finansial," tutur Kusumaningtuti.

Dalam survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) 2016, OJK menemukan adanya peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia. Diketahui bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia meningkat, jika dibandingkan hasil pada survei serupa yang dilaksanakan OJK pada tahun sebelumnya.

Indeks inklusi keuangan masyarakat pada 2016 meningkat hingga 67,8 persen. Angka tersebut merupakan jumlah masyarakat yang menggunakan produk keuangan seperti layanan keuangan dari jasa atau lembaga keuangan formal, bukan illegal.

"Tahun 2013 lalu inklusi keuangan sudah mencapai 59,7 persen dari masyarakat dan 2016 lalu meningkat menjadi 67,8 persen yang sudah menggunakan produk keuangan," terang Kusumaningtuti.

OJK yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan inklusi keuangan serta literasi keuangan masyarakat Indonesia, di 2019 mendatang menargetkan 75 persen masyarakat sudah memahami literasi keuangan dan meningkatkan inklusi keuangan.

"Tren inklusi dan literasi dari 2013 ke 2016 diatas target naiknya, jadi dengan program dan kegiatan yang bersinergi akan lebih ketat lagi. Kita akan mematuhi Perpres 82 menjadi 75 pesen untuk inklusi 2019," pungkas Kusumaningtuti.

(Baca: OJK: Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia Meningkat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com