Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartini, Susi, dan Tumpengan

Kompas.com - 21/04/2017, 21:50 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Pahlawan Nasional Kartini banyak menginspirasi perempuan-perempuan Indonesia. Tak terkecuali Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menteri kelahiran Pangandaran, Jawa Barat itu, mengakui sosok perempuan yang menjadi inspirasinya hingga saat ini adalah Kartini. Hal itu tidak terlepas lantaran Susi kerap membaca surat-surat yang ditulis Kartini.

"Apa yang dia (Kartini) bicarakan, pemikiran yang jauh sangat perspektif dan variatif," kata Susi, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Namun ada hal yang membuat Susi menjadi lebih kagum dengan sosok Kartini. Meski memiliki pemikiran yang maju, Kartini tidak menghilangkan jati dirinya sebagai orang Indonesia yang berbudaya.

Di mata Susi, pemikiran-pemikiran Kartini membawanya kepada satu prinsip hidup yang ia pegang hingga saat ini yakni percaya dengan kemampuan diri sendiri. Ia mengatakan tidak pernah membedakan diri dengan para pria. Sebab perempuan juga memiliki keistimewaan sendiri.

"Dengan merasa setara, maka saya yakin bisa melakukan juga apa yang pria lakukan," ucapnya.

Menteri nyentrik itu berpesan agar seluruh warga negara Indonesia tidak mempermasalahkan gender. Sebab ia percaya perempuan pun mampu bekerja, bergerak, berkarir, hingga berprestasi layaknya pria.

Tahun ini, Susi membuat perayaan kecil-kecilan pada Hari Kartini. Ia bahkan menyediakan nasi tumpeng di rumah dinasnya yang berada di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan. Acara tumpengan itu digelar singkat sebelum acara konferensi pers. Susi sendiri yang memotong nasi tumpeng dan memberikannya kepada salah satu wartawati yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com