Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Prospek Perekonomian Dunia Semakin Baik

Kompas.com - 26/04/2017, 13:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemulihan perekonomian dunia diperkirakan semakin cepat. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pun cenderung akan direvisi lebih tinggi.

Demikian hasil pembahasan Pertemuan Musim Semi International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional (IMF) dan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20.

"Hal ini menandakan adanya momentum positif pemulihan perekonomian dunia, setelah pada tahun-tahun sebelumnya proyeksi pertumbuhan justru beberapa kali dikoreksi ke bawah," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo dalam pernyataan resmi, Rabu (26/4/2017).

Momentum positif pemulihan perekonomian dunia tersebut ditopang kinerja ekonomi yang membaik di sejumlah negara maju dan emerging.

Namun demikian, perekonomian dunia ke depan masih diliputi kerentanan yang tinggi, ketidakpastian politik, dan kondisi keuangan global yang lebih ketat serta pertumbuhan produktivitas yang rendah.

Secara khusus, negara-negara emerging seperti Indonesia sebagai motor utama pemulihan ekonomi global dewasa ini dihadapkan pada risiko eksternal terkait kondisi keuangan global yang lebih ketat serta tren kebijakan di negara maju yang berorientasi ke dalam, termasuk dalam bentuk proteksionisme perdagangan.

"Sehubungan dengan hal itu, guna menjaga momentum pemulihan dimaksud, Bank Indonesia mendukung tetap digunakannya kerangka kerja sama multilateral untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi dan keuangan global dewasa ini," ujar Agus.

Ia menyatakan, BI memandang kerja sama multilateral mendorong berbagai sumber pertumbuhan sehingga ekspansi perekonomian dunia dapat berjalan lebih berkesinambungan.

Dalam kaitan ini, sistem perdagangan yang terbuka menjadi sumber pertumbuhan yang sangat penting bagi negara-negara kawasan Asia, termasuk Indonesia.

"Namun, Bank Indonesia juga memandang pentingnya upaya memastikan agar manfaat dari proses integrasi keuangan dan perdagangan global tersebut dapat dirasakan oleh lebih banyak segmen masyarakat," jelas Agus.

Guna menjaga momentum pemulihan dan memastikan pertumbuhan yang lebih inklusif, BI mendukung rekomendasi IMF dan G20 tentang perlunya penerapan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural di negara maju dan emerging.

Rekomendasi-rekomendasi kebijakan itu sejatinya sejalan dengan bauran kebijakan yang tengah ditempuh otoritas Indonesia, termasuk BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com