Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Janji Akan Pecat Pilot yang Pakai Narkoba

Kompas.com - 23/06/2017, 11:54 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Lion Air berjanji akan melakukan tindakan tegas untuk pilotnya yang menggunakan narkoba.

Hal ini diungkapkan Lion menanggapi tertangkapnya pilot maskapai ini yang kedapatan membawa 5,03 gram hashish di Lombok Nusa Tenggara Barat.

"Kami akan berkoordinasi dulu terkait informasi tersebut dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Tapi apabila itu penerbang kami. Maka kami akan segera memutuskan hubungan kerja dengan yang bersangkutan," kata Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin, Jumat (23/6/2017).

Andi menegaskan, Lion sangat mendukung dan berperan serta dalam pemberantasan pengedaran dan penyalahgunaan Narkotika di Tanah Air. Karenanya, peraturan perusahaan secara tegas mengatur, jika karyawan terbukti memiliki, mengkonsumsi atau mengedarkan narkoba akan diberkentikan dengan tidak hormat.

"Secara internal kami terus mengingatkan melalui penyuluhan untuk seluruh pegawai kami. Tidak hanya kepada para penerbang tetapi termasuk ground staff kami akan bahayanya narkoba. Sanksi tegas berupa pemutusan hubungan kerja apabila terbukti sebagai pengguna," kata dia.

Lion juga melaksanakan Drug and Alcohol test (DAT) secara berkala untuk seluruh pegawai kami. "Kami tidak akan pernah menolerir pengguna narkoba di lingkungan perusahaan kami," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap seorang pilot berkewarganegaraan India berinisial RS (30 tahun) dengan barang bukti 5,03 gram hashish, di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (21/6/2017) kemarin.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, pilot perusahaan penerbangan swasta yang diduga Lion Air itu terindikasi positif mengonsumsi narkotika.

Petugas selanjutnya mengamankan pria berkewarganegaraan India tersebut, dan melakukan penggeledahan. Dari pemeriksaan, petugas menemukan narkotika jenis hashish sebanyak 5,03 gram yang dikemas dengan plastik dan disimpan dalam kotak kaleng persegi empat di dalam koper RS.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait kepemilikan hashish tersebut, petugas BNN NTB membawa RS ke BNN Pusat di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com