Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Dunia Labil, Stabilitas Sistem Keuangan Diperlukan

Kompas.com - 13/07/2017, 12:42 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menjaga stabilitas sistem keuangan menjadi semakin penting di tengah situasi perubahan ekonomi global yang terus berubah.

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rahmat Waluyanto mengatakan, regulasi yang komprehensif serta perilaku pelaku industri keuangan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

"Kesiapan menghadapi krisis itu bukanlah proses sekali waktu, melainkan perjalanan yang tidak akan pernah berakhir," kata Rahmat membuka seminar internasional, kerjasama antara OJK dengan Asian Development Bank (ADB) “Navigating Financial Stability in an Evolving Global Economic System” di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/7/2017).

Sejak krisis keuangan global terjadi sepuluh tahun lalu, telah banyak inisiatif yang dilakukan untuk menanggulangi dampak krisis serta memperkuat sistem keuangan global.

Penguatan struktur sistem keuangan itu tujuannya agar pertumbuhan ekonomi yang lebih kokoh dan langgeng terus tercipta.

"Mulai dari program stimulus di berbagai negara yang ditujukan untuk mendorong kegiatan ekonomi hingga reformasi sistem keuangan global secara masif yang dipelopori oleh negara-negara anggota G-20," kata dia.

Namun, situasi ketidakpastian masih menyelimuti perekonomian dunia saat ini. Seperti menguatnya semangat proteksionisme, harga komoditas yang masih mengalami tekanan, serta meningkatnya tensi geopolitik di berbagai belahan dunia.

"Faktor-faktor risiko ini turut memberikan tekanan terhadap stabilitas sistem keuangan, dan pada gilirannya berpotensi mengganggu proses pemulihan," kata Rahmat.

Hari ini, OJK bersama Asian Development Bank (ADB), menggelar seminar internasional "Navigating Financial Stability in an Evolving Global Economic System" di Nusa Dua, Bali, 13-14 Juli 2017.

Acara ini menjadi forum bagi regulator, pelaku industri keuangan, dan pihak terkait lainnya untuk membahas tantangan dan agenda prioritas terkini dalam menavigasi stabilitas keuangan di tengah ketidakpastian.

Diskusi akan berfokus pada topik penting di bidang stabilitas sistem keuangan dan isu terkini di ekonomi global dan pasar keuangan.

Seminar dihadiri oleh perwakilan institusi pemerintah Indonesia, asosiasi industri, lembaga keuangan, dan akademisi, serta perwakilan otoritas sektor keuangan dari negara-negara Asia-Pasifik.

Sebagai pembicara, akan hadir juga Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2009-2014 Boediono, Menteri Perdagangan periode 2004-2011 Mari Elka Pangestu dan Distinguished Fellow Asia Global Institute, Universitas Hong Kong, Andrew Sheng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com