Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Masalah Ini Kerap Bikin Pertumbuhan Ekonomi RI Tertahan

Kompas.com - 17/07/2017, 16:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 mencapai 5,01 persen secara tahunan (yoy). Adapun target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017, berkisar antara 5 sampai 5,4 persen (yoy).

Kepala Ekonom PT Bank CIMB Niaga Tbk Adrian Panggabean menyatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen (yoy) tahun ini. Proyeksi ini didasarkan pada pandangan perbaikan fundamental ekonomi Indonesia, secara keseluruhan.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang kerap membuat pergerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mandek. Menurut Adrian, ada setidaknya dua pemicu utama. "Pertama adalah masalah infrastruktur, baik kuantitas maupun kualitasnya. Masih kalah dibandingkan negara-negara tetangga," kata Adrian dalam media briefing di Jakarta, Senin (17/7/2017).

Permasalahan lainnya adalah terkait investasi di sektor manufaktur. Adrian menuturkan, permasalahan terjadi ketika sumber daya alam sebagai faktor produksi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik lantaran tidak ada barang modal, dalam hal ini adalah mesin.

Hal ini, imbuh Adrian, selalu menjadi hal yang mengerem laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Barang modal seperti mesin mau tidak mau harus diimpor.

"Namun akibatnya demand (permintaan) dollar AS naik, rupiah melemah, suku bunga naik. Basis industri masih rendah," jelas Adrian.

Aksi "injak rem" semacam ini, tutur Adrian, terus-menerus membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa melaju malah jadi tertahan. Ini biasanya terjadi secara siklikal, yakni antara 2 hingga 4 tahun sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com