7-Eleven Punya Utang Rp 240 Miliar, Bank Mandiri Sarankan Jual Aset

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengimbau PT Modern Sevel Indonesia, pemegang lisensi jaringan gerai 7-Eleven (Sevel) untuk menjual aset-aset mereka untuk menutupi utang.

Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya akan memberi waktu 1-3 bulan ke pihak 7-Eleven untuk melunasi kredit macet mereka.

"Mereka ada jaminan, yang punya juga kasih personal guarantee. Kami kasih kesempatan 1-3 bulan (melunasi utang)," kata Royke, di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Rabu (19/7/2017).

Royke berharap dukungan dari PT Modern Internasional Tbk, induk usahanya, untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan internal 7-Eleven.

(Baca: 7-Eleven Masih Punya Utang ke Bank Mandiri)

Dia meyakini 7-Eleven masih dapat melunasi utang-utang mereka. Sebab, grup PT Modern Internasional Tbk juga memiliki lini bisnis lainnya.

Selain itu, dia mengatakan, utang 7-Eleven ke bank lain lebih besar ketimbang di Bank Mandiri.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, total kredit Bank Mandiri yang ada di 7-Eleven sebesar Rp 240 miliar.

Rohan mengungkapkan, Bank Mandiri dan 7-Eleven sudah sering duduk bersama membahas penyelesaian utang ini. Saat ini, lanjut dia, 7-Eleven tengah menjalani proses legal untuk menyelesaikan kredit macet.

"Mungkin pailit dulu. Tapi mereka juga sudah menginfokan akan menjual aset," kata Rohan.

Senada dengan Royke, Rohan juga meyakini 7-Eleven dapat menyelesaikan utang mereka. Pasalnya, lanjut dia, gerai 7-Eleven yang sudah ditutup kebanyakan terletak di lokasi strategis. Selain itu, status asetnya atas kepemilikan sendiri.

"Sevel sebagaimana kita tahu asal usulnya kebanyakan dahulu (gerai) Fuji Film, dan asetnya dimiliki sendiri dan letaknya bagus-bagus. Jadi kami enggak khawatir soal pengembalian asetnya, karena jual beberapa gerai juga sudah tertutupi," kata Rohan.

(Baca: Gulung Tikar, 7-Eleven Akan Jual Aset untuk Bayar Utang)