Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Digerebek, PT Indo Beras Unggul Klaim Produksi Berasnya Tak Terganggu

Kompas.com - 22/07/2017, 22:58 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara PT Indo Beras Unggul (IBU) Jo Tjong Seng mengatakan bahwa produksi berasnya masih berjalan normal meski gudangnya digerebek polisi, Kamis (20/7/2017).

"Kami tetap lanjutkan kegiatan operasional biasanya. Produksi jalan tetap normal. Kami tunggu keterangan dari otoritas yang berwenang," Asen sapaan akrab Jo Tjong Seng di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).

Ia menegaskan, pihaknya tidak melakukan pelanggaran hukum yakni memanipulasi kandungan beras seperti dugaan banyak pihak, termasuk Kepolisian.

"Kami tidak lakukan pelanggaran. Pabrik kami juga tidak disegel, hanya diberi police line dari otoritas yang berwenang," kata dia.

Meski demikian, Asen menjamin bahwa pihaknya akan kooperatif sesuai dengan arahan otoritas yang berwenang.

"Otoritas bwrwenang punya dasar tertentu dalam menentukan pemeriksaan dan lain-lain. Itu dalam rangka menjalankan tanggung jawabnya. Kami kooperatif. Kami belum akan lakukan upaya hukum apapun," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Gudang beras PT IBU di Jalan Rengas kilometer 60 Karangsambung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017), digerebek polisi.

Penggerebekan dilakukan terkait dugaan manipulasi kandungan beras. Anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera tersebut diduga telah mengubah gabah jenis IR64 yang dibeli seharga Rp4.900 dari petani dan menjadi beras bermerek.

Gabah itu diproduksi menjadi dua merek beras dengan harga jual berbeda, yakni 'Maknyuss' seharga Rp13.700 per kilogram dan 'Cap Ayam Jago' seharga Rp20.400 per kilogram.

Kedua harga itu jauh dari yang ditetapkan pemerintah yakni Rp9.000 per kilogram dan berpotensi mematikan pelaku usaha lain. Dalam gudang berkapasitas 2.000 ton itu, polisi menyita 1.100 ton beras siap edar.

Beras tersebut dilabeli dengan berbagai merk, antara lain Ayam Jago, Maknyuss, Pandan Wangi, dan Rojo Lele.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com