Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Komisaris, Bondan Winarno Angkat Bicara soal Penggerebekan Gudang Beras

Kompas.com - 24/07/2017, 09:27 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Independen PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) yakni pakar kuliner Bondan Winarno angkat bicara terkait persoalan yang menimpa anak perusahaan tempat dirinya bernaung yakni PT Indo Beras Unggul (IBU).

Perusahaan tersebut memproduksi beras dalam kemasan dengan merek "Ayam Jago" dan "Maknyuss".

"Sejak 2009 saya sudah berada di dalam TPS sebagai Komisaris Independen. I stand behind the Company and its product," ujar Bondan saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/7/2017).

Bondan yang juga menjadi bintang iklan beras merek "Maknyuss" ini menegaskan, bahwa dirinya memahami segala model bisnis maupun proses produksi di lingkungan PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.

Namun Bondan tak menjelaskan lebih rinci bagaimana proses produksi yang diterapkan. Akan tetapi pihaknya menegaskan bila ditemukan kesalahan oleh manajemen maka akan segera dilakukan perbaikan.

"Saya paham business model process maupun proses produksi di lingkungan TPS. Bila perusahaan melakukan kesalahan, kami akan mengoreksinya," jelasnya.

Menurut Bondan, dengan persoalan ini, seluruh jajaran Direksi perusahaan telah menjelaskan semua kronologi kepada otoritas yang berwenang maupun pemegang saham perusahaan.

Sebelumnya, juru bicara PT Indo Beras Unggul (IBU) Jo Tjong Seng menegaskan, pihaknya tidak melakukan pelanggaran hukum yakni memanipulasi kandungan beras seperti dugaan banyak pihak, termasuk Kepolisian.

"Kami tidak lakukan pelanggaran. Pabrik kami juga tidak disegel, hanya diberi police line dari otoritas yang berwenang," kata dia.

Seperti diketahui, gudang beras milik PT IBU di Jalan Rengas kilometer 60 Karangsambung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017), digerebek polisi.

Penggerebekan dilakukan terkait dugaan manipulasi kandungan beras. Anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera tersebut diduga telah mengubah gabah jenis IR64 yang dibeli seharga Rp 4.900 dari petani dan menjadi beras bermerek.

Gabah itu diproduksi menjadi dua merek beras dengan harga jual berbeda, yakni 'Maknyuss' seharga Rp13.700 per kilogram dan 'Cap Ayam Jago' seharga Rp20.400 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com