Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cigna Bidik Nasabah Premium lewat Produk Global

Kompas.com - 25/07/2017, 15:35 WIB

Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) membidik nasabah premium di Indonesia untuk produk asuransi kesehatan. Hal ini melihat tingginya potensi pasar masyarakat kalangan menengah ke atas yang menghabiskan dananya untuk berobat ke luar negeri. 

“Tiap tahunnya, ada sekitar Rp 155 triliun uang yang dihabiskan sekitar satu juta orang Indonesia yang berobat ke luar negeri,” tutur Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto saat peluncuran produk premium Cigna Global Health Indonesia di Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Hadir pada kesempatan itu, Managing Director Global Individual Health Cigna Arjan Toor, Chief Marketing Officer Cigna Indonesia Ben Furneaux, dan sejumlah petinggi Cigna Indonesia lainnya.

Herlin menjelaskan, kebanyakan warga negara Indonesia (WNI) berobat ke Singapura, setelah itu Malaysia, dan Tiongkok. Sejumlah negara mencatat pendapatan besar dari masuknya pasien dari negara lain. Seperti Singapura, tiap tahunnya sekitar 850.000 pasien dari negara lain datang untuk berobat.

Setidaknya, mereka meraih pendapatan sekitar  3,8 miliar dollar AS per tahun. Lalu Thailand, tiap tahunnya sekitar  4,3 miliar dollar AS mereka peroleh dari datangnya 2,5 juta pasien asing ke negara mereka. 

Menurut Herlin, banyak WNI kelas menengah ke atas yang mencari produk proteksi di negara lain. Mereka ingin mendapatkan layanan premium di rumah sakit-rumah sakit terkemuka.

Makanya, lewat produk Cigna berskala global itu, WNI akan mendapat layanan premium di ribuan rumah sakit di seluruh dunia, dengan uang perlindungan hingga  5 juta dollar AS per tahun. “Bayar premi dengan Rupiah, tetapi mendapat fasilitas internasional,” kata dia.

Ditambahkan, selain WNI kalangan menengah atas, pihaknya membidik warga ekspatriat di Indonesia yang juga membutuhkan produk proteksi premium. 

Menurut Herlin, kebutuhan akan kesehatan di Indonesia sangat tinggi. Biaya kesehatan di Indonesia tiap tahun terus meningkat, dan ini juga terjadi di sejumlah negara.

Tahun 2016, kenaikan biaya kesehatan Indonesia sebesar 15 persen. Kenaikan itu jauh di atas angka inflasi yang 5,8 persen. Tahun ini, kenaikan biaya kesehatan di Indonesia mencapai 15, sedangkan inflasi 4%. Sementara di Thailand, kenaikan biaya kesehatan sebesar 8%, sedangkan inflasi 2,4%, lalu Singapura, kenaikan biaya kesehatan sebesar 15% dengan inflasi 1,3%.

“Biaya kesehatan bisa menjadi sangat mahal jika nasabah tidak melakukan perencanaan yang tepat,” tutur Herlin.

Kesehatan

Herlin melanjutkan, hadirnya produk premium berskala global itu memperkuat posisi Cigna sebagai perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terkemuka di Indonesia dengan mengembangkan bisnis asuransi kesehatan global. 

Menurut dia, solusi inovatif dan fleksibel dari Cigna itu memberikan kebebasan bagi nasabah memilih manfaat perlindungan, fasilitas, hingga area perlindungan baik di dalam maupun luar negeri. Peluncuran solusi ini sejalan dengan strategi bisnis Cigna dalam mengembangkan multiproduk, layanan, dan jalur distribusi guna memenuhi kebutuhan perlindungan kesehatan nasabah di masa depan.

“Kami berpengalaman 27 tahun di Indonesia dalam menyediakan solusi perlindungan kesehatan yang sesuai bagi para individu dan keluarga kelas menengah yang terus bertumbuh di Indonesia,” ujar dia.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com