Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chester Bennington, Kesehatan Mental, dan Beban Ekonomi

Kompas.com - 25/07/2017, 22:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia seketika terhenyak mendengar kabar kematian vokalis grup musik rock Linkin Park, Chester Charles Bennington pekan lalu.

Sontak, ucapan bela sungkawa pun membanjiri jagat media sosial. Penggemar, hingga rekan seprofesi  Bennington pun tak menyangka pelantun lagu The End itu memilih mengakhiri hidupnya dengan tragis.

Ya, tragis. Salah satu musisi musik rock yang melejit bersama Linkin Park sejak periode 2.000-an itu ditemukan tak bernyawa gantung diri di kediamannya di Palos Verdes, Los Angeles.

Pria 41 tahun itu diduga mengalami depresi hebat. Sejak lama, Bennington memang diketahui mengalami ketergantungan terhadap narkotika dan minuman beralkohol. Hal itu ia tempuh akibat trauma kekerasan seksual yang dialaminya sejak usia tujuh tahun.

Kesehatan Mental

Belajar dari kasus Bennington, menarik untuk melihat bagaimana sebenarnya kondisi kesehatan mental masyarakat di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan, terdapat 56.000 penderita yang dipasung karena stigma negatif, kurangnya informasi, dan buruknya fasilitas penanganan.

Riset Kesehatan Dasar juga mencatat, pada 2007 terdapat sekitar 1 juta orang yang mengalami gangguan jiwa berat dan 19 juta orang yang menderita gangguan jiwa ringan hingga sedang.

"Angka-angka tersebut sebenarnya hanyalah puncak gunung es yang menyimpan potensi bahaya laten lain yang lebih besar," ujar Peneliti bidang Psikologi Klinis dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Putra Wiramuda.

Saat ini tutur ia, 4 dari 5 penderita gangguan mental belum mendapatkan penanganan yang sesuai.

"Di Indonesia, stigma terhadap penderita menyebabkan para penderita semakin sulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” kata Putra.

Beban Ekonomi

Jangan anggap enteng kesehatan mental. Sudah selayaknya pemerintah mulai meningkatkan kesehatan mental masyarakat Indonesia. Sebab tutur Putra, gangguan mental terbukti menjadi bagian dari beban ekonomi terbesar di seluruh dunia dibanding isu kesehatan lain.

Data World Health Organization (WHO) dan World Economic Forum (WEF) mencatat, gangguan mental menjadi beban ekonomi dunia dengan menghabiskan 2,5 triliun dollar AS pada tahun 2010.

Angka itu diperkirakan akan membengkak hingga mencapai 6 triliun dollar AS pada tahun 2030 mendatang.

Menurut Putra, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama mengurangi stigma negatif terhadap para penderita dan menyadari bahwa para penderita butuh perhatian dan penanganan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com