Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Aturan Redenominasi, BI Akan Siapkan Uang Transisi

Kompas.com - 26/07/2017, 21:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) berencana menerbitkan uang transisi sembari menunggu terbitnya aturan redenominasi rupiah. Hal ini dilakukan, mengingat proses redenominasi dapat memakan waktu hingga 10 tahun.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Suhaedi, mengatakan rencana tersebut kepada wartawan, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).

"Kalau sudah ketok palu (UU redenominasi disahkan), (BI) mencetak uang transisi," kata Suhaedi.

BI mengadopsi langkah Turki yang sebelumnya menjalankan redenominasi mata uang. Pada tahun 2005, Turki menyederhanakan 1.000.000 lira menjadi 1 lira.

(Baca: RUU Redenominasi Diupayakan Masuk Meja DPR Tahun Ini)

Adapun uang transisi yang akan diterbitkan adalah uang dengan gambar yang serupa, namun angka nol dalam nominal tersebut akan diubah.

Apakah angka nol nya dapat dihapus atau ukuran nol nya diperkecil. Selama masa transisi, uang pecahan lama tetap berfungsi.

"Kapan lagi rupiah berdaulat?" ujar Suhaedi.

Suhaedi mengatakan, yang terpenting, masyarakat tidak bingung terhadap kebijakan redenominasi rupiah ini. Suhaedi menegaskan, penyederhanaan mata uang berbeda dengan kebijakan pemotongan nilai mata uang.

"Penyederhanaan saja, misalnya Rp 100.000 yang nol-nya ada lima, misanya jadi dua. Kalau kita suka nongkrong di Starbucks, harga kopi Rp 50.000, nah nanti ditulis jadi Rp 50, dengan uang yang sama akan memperoleh barang yang sama," kata Suhaedi.

(Baca: Apa Perbedaan Redenominasi dengan Sanering?)

Kompas TV "BI Jangkau" Perluas Distribusi Rupiah di Wilayah NKRI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com