Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Sumbang 59 Persen Perekonomian Indonesia

Kompas.com - 27/07/2017, 06:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sudah membaik dan kembali pulih.

Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,8 persen, kemudian pada tahun 2016 mencapai 5 persen.

Agus menyatakan, pada tahun 2017 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 5 sampai 5,4 persen, dengan perkiraan mencapai 5,2 persen.

Akan tetapi, perlu disadari bahwa sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama disumbang pulau Jawa dan Sumatra.

"Pertumbuhan ekonomi Jawa 5,6 persen, di Sumatra 4,05 persen," kata Agus pada acara Sarasehan Nasional bertajuk "Mendorong Inovasi Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Daerah untuk Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Inklusif dan Mengendalikan Inflasi Daerah," Rabu (26/7/2017).

Agus pun menyoroti besarnya sumbangan Jawa terhadap perekonomian Indonesia. Ia menyatakan, apabila ekonomi Indonesia bernilai Rp 13.000 triliun, maka sekitar 59 persennya merupakan kontribusi pulau Jawa dan 22 persen adalah kontribusi Sumatera.

Oleh sebab itu, Agus menyatakan, penting bagi setiap provinsi memiliki sumber pertumbuhan ekonomi yang beragam sehingga pertumbuhan ekonomi bisa berkesinambungan.

Pasalnya, provinsi-provinsi di Indonesia khususnya di luar Jawa sangat bergantung pada sumber daya alam. Kondisi tersebut membuat perekonomian kawasan di luar Jawa rentan terhadap gejolak harga komoditas dunia.

Jika harga sedang bagus, maka pertumbuhan ekonomi akan baik dan sebaliknya jika harga komoditas ekspor anjlok, maka pertumbuhan ekonomi akan anjlok pula.

Akibatnya, sumbangannya terhadap perekonomian Indonesia cenderung kecil. Untuk menghindari risiko semacam ini, provinsi-provinsi di Indonesia harus melakukan diversifikasi.

"Provinsi-provinsi di Indonesia, khususnya di luar Jawa sangat tergantung dengan ekspor sumber daya alam, seperti perkebunan, pertambangan, dan penggalian. Lima tahun terakhir harga komodotas terus-menerus turun," ungkap Agus.

Agus menuturkan, provinsi seperti Riau dan Jambi memiliki ketergantungan terhadap sumber daya alam mencapai lebih dari 57 persen. Adapun Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mencapai 72 persen.

"Ada beberapa provinsi yang diversifikasinya sedikit sekali. Ada juga yang konsentrasi ke satu sektor itu tinggi sekali," tutur Agus.

(Baca: Agar Ekonomi Merata, Perlu Pembangunan Kawasan Industri di Luar Jawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com