WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral AS Federal Reserve memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) pada kisaran target 1 sampai 1,25 persen. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi banyak pihak.
Mengutip CNBC, Kamis (27/7/2017), Federal Open Market Committee (FOMC) dalam konferensi persnya juga menyatakan bakal segera memulai program stimulus masif guna menyelamatkan ekonomi AS dari krisis finansial.
The Fed memberi isyarat program itu akan dimulai pada September 2017. Pada saat itu, The Fed akan mulai melepaskan portofolio surat berharga senilai 4,5 triliun dollar AS dalam neracanya. Obligasi ini sebagian besar terkumpul selama masa krisis dan Depresi Besar.
"Komite mengekspektasikan untuk memulai program normalisasi neraca segera," kata The Fed dalam pernyataannya.
Pimpinan The Fed Janet Yellen dan beberapa anggota FOMC lainnya telah mengindikasikan bahwa normalisasi neraca itu tidak akan mengganggu pasar.
Meski demikian, ada kekhawatiran The Fed akan mendorong suku bunga jika permintaan obligasi cenderung lemah.
"Akan sangat sulit untuk tidak mengganggu pasar segera setelah mereka melepas neraca. Namun, mereka telah mendukung pasar selama sembilan tahun terakhir dan sangat bagus karena transparan," kata JJ Kinahan, chief market strategist di TD Ameritrade.