Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Jadi Menkeu, Begini Kesan Sri Mulyani..

Kompas.com - 28/07/2017, 05:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumat (27/7/2017) tepat satu tahun, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melantik Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja. Setahun menjabat sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani merasa masih banyak hal yang perlu diperbaiki.

"Sejak saya datang, APBN 2016 kan sudah tutup (sudah disahkan) dan sudah dipertanggungjawabkan dengan dewan (DPR) menjadi UU. Berarti tanggung jawab saya di 2016, sudah terselesaikan," kata perempuan yang akrab disapa Ani tersebut, di Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).

Ani menganggap defisit anggaran pada 2016 masih aman, lantaran tidak mencapai batas 3 persen sesuai amanat undang-undang. Adapun realisasi defisit anggaran tahun 2016 mencapai Rp 307,7 triliun atau 2,46 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Selain itu, selama menjabat Menteri Keuangan, Indonesia telah menjalankan program tax amnesty atau pengampunan pajak. Dari program tersebut, kata Ani, pemerintah mendapatkan total harta sebesar Rp 130 triliun. Menurutnya, kepatuhan wajib pajak meningkat dengan adanya tax amnesty.

Kemudian Ani mengklaim kinerja Ditjen Bea Cukai mengalami perbaikan. Bea Cukai, lanjut dia, banyak menekan penyelundupan barang-barang berbahaya seperti narkoba. Terakhir, Bea Cukai berperan dalam pencegahan penyelundupan sabu seberat 1 ton di perairan Tanjung Berakit.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kini tengah menyusun RAPBN 2018 bersama DPR. Dia merasa kerja sama antara pemerintah dengan DPR semakin baik. Salah satu dukungan DPR adalah dengan menyepakati Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan menjadi Undang-undang.

"Setahun cepat banget, rasanya baru kemarin. Performance ekonomi kita mulai pick up, tadinya di bawah 5 persen, sekarang di atas 5 persen," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com