Pabrik Farmasi Jerman Resmi Beroperasi di Karawang

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan farmasi PT B. Braun Medical Indonesia mengoperasikan pabrik larutan infus B. Braun pertama di Indonesia.

Perusahaan yang memiliki induk di Jerman tersebut menanamkan modal sekitar Rp 900 miliar untuk pendirian pabrik.

Pabrik yang dioperasikan tersebut memproduksi produk-produk cairan dasar dan produk-produk larutan infus inovatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Dibangun di lahan seluas 19 hektar, pabrik ini akan menjadi lokasi produksi utama B. Braun sebagai perusahaan alat kesehatan dan farmasi global terkemuka.

Pabrik ini dilengkapi dengan teknologi canggih untuk menghasilkan produk-produk medis yang berkualitas tinggi dan aman.

Presiden B. Braun Asia Pacific, Ms. Anna Maria Braun, mengatakan, selama 178 tahun, B. Braun telah menjalankan visi perusahaan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dunia.

"Kami telah melayani masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan kami selama hampir 40 tahun. Hari ini kami melanjutkan komitmen perusahaan melalui pembangunan pabrik farmasi yang akan menjadi lokasi utama produksi di kawasan Asia Pasifik," ujar dia.

Dalam peresmian tersebut, hadir Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, anggota dewan manajemen B. Braun Melsungen, Dr Meinrad Lugan; Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana serta Managing Director of B. Braun Indonesia, Mr Stephan Soyka.

Pembangunan pabrik akan selesai dalam dua tahap. Pada pembangunan tahap pertama, kapasitas produksi tahunan pabrik akan mencapai 15 juta unit.

Berlanjut ke pembangunan tahap kedua, kapasitas produksi tahunan pabrik akan meningkat hingga 48 juta unit.

Pabrik B. Braun akan memproduksi beragam larutan infus dan produk obat suntik yang akan digunakan untuk pasien-pasien di Indonesia dan juga akan diekspor ke negara lain di kawasan Asia Pasifik.