Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mayora Masih Lihat Celah di Sektor Infrastruktur

Kompas.com - 31/07/2017, 17:32 WIB
Josephus Primus

Penulis


 

KOMPAS.com - Hingga semester I 2017 usai, sektor pembangunan infrastruktur di Indonesia menarik perhatian industri perbankan. Kondisi ini, kata  Presiden Direktur PT Bank Mayora Irfanto Oeij, masih terus berlangsung setidaknya hingga 2017 rampung. "Bank-bank pemerintah semuanya ke infrastruktur," kata Irfanto di Jakarta pada Senin (31/7/2017) usai penandatangan pihaknya dengan Great Eastern Life untuk kerja sama bancassurance.

Pandangan Irfanto ini sesuai dengan catatan pada laman kontan.co.id pada Senin (20/2/2017). Di laman itu tercatat bahwa bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anggaran infrastruktur yang mencapai sekitar Rp 336,9 triliun di 2017. Kredit infrastruktur itu meliputi antara lain di sektor energi, jalan tol, transportasi, pembangunan pelabuhan dan bandar udara, serta minyak dan gas.

Kendati demikian, kata Irfanto, pihaknya masih melihat celah di sektor infrastruktur. "Infrastruktur itu kan big ya. Kalau kita bicara pendukungnya, itu kan yang turunannya. Itu yang kita mungkin akan masuk," katanya.

Pendukung infrastruktur

Lebih lanjut, Irfanto menambahkan Bank Mayora mungkin akan masuk ke sektor baja sebagai salah satu bagian pendukung infrastruktur. "Kami berpikir akan masuk atau bekerja sama dengan bank lain dalam hal mereka melakukan sindikasi loan," tuturnya.

Kemudian, Irfanto menambahkan pihaknya masih mengejar target pengucuran kredit Rp 600 miliar hingga akhir tahun. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen hingga 90 persen kredit difokuskan untuk komersial. "Bank Mayora itu strong-nya di komersial," tuturnya.

Ihwal pertumbuhan nasabah, Irfanto menerangkan, sampai Juni 2017, Bank Mayora yang menginduk pada Grup Mayora ini mempunyai pertumbuhan nasabah yang betul-betul nasabah baru yakni 12.000 hingga 15.000. "Tapi kan ada nasabah yang membuka atau menutup (rekening). Jadi, kalau kita netto-kan, pertumbuhan nasabah di bawah 10.000," katanya sembari menambahkan bahwa Bank Mayora kini mempunyai sekitar 90.000 nasabah. (Baca: Bank Mayora Revisi Pertumbuhan Kredit)

Pada bagian lain, Presiden Direktur dan CEO Great Eastern Life Clement Lien mengatakan bahwa kerja sama dengan Bank Mayora akan memanfaatkan jaringan 42 kantor cabang Bank Mayora di seluruh Indonesia. Perusahaan asuransi yang masih berada dalam Grup OCBC asal Singapura itu akan menawarkan kepada nasabah pengambil Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Bank Mayora produk asuransi jiwa.

Presiden Direktur dan CEO Great Eastern Life Clement Lien (kiri) bersama dengan Presiden Direktur Bank Mayora Irfanto Oeij (kanan) usai penandatanganan kerja sama strategis bancassurance pada Senin (31/7/2017) di Jakarta. Kompas.com/Josephus Primus Presiden Direktur dan CEO Great Eastern Life Clement Lien (kiri) bersama dengan Presiden Direktur Bank Mayora Irfanto Oeij (kanan) usai penandatanganan kerja sama strategis bancassurance pada Senin (31/7/2017) di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com