Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kurban Lewat Rumah Zakat? Ini Harga-harganya

Kompas.com - 01/08/2017, 12:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Zakat kembali menyelenggarakan program "Superqurban" pada tahun 2017 dengan menghadirkan varian daging olahan baru, yakni daging rendang.

CEO Rumah Zakat Nur Efendi menjelaskan pihaknya menerima telah menerima zakat untuk qurban hingga H-3 hari tasyrik.

Muzakki atau pemberi zakat dapat menyalurkan kurban dengan langsung datang ke kantor, online, maupun transfer bank.

"Untuk harga satu kambing Rp 2,25 juta, seekor sapi Rp 16.700.000, dan sapi patungan Rp 2,4 juta," kata Nur, kepada Kompas.com, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2017).

Dia mengatakan, harga daging olahan yang dijualnya setara dengan harga hewan kurban yang dijual di pinggir jalan. Bahkan jika dibandingkan dengan lembaga lainnya, harganya dapat bersaing.

"Kami harganya (hewan kurban) bisa lebih mahal sedikit, karena ada proses cornetting," kata Nur.

Selain daging rendang, Rumah Zakat menyediakan olahan dalam bentuk daging kornet. Dia menjelaskan, metode pengkornetan daging kurban memiliki beberapa manfaat.

Seperti hewan yang dipotong dalam kondisi sehat pada hari raya Idul Adha hingga hari tasyrik. Kemudian kornet yang dikemas di kaleng mudah dibawa, mudah dibuka, dan terjangkau.

Kornet tahan lama hingga jangka waktu 3 tahun, serta diproduksi oleh perusahaan yang telah berpengalaman dalam pengemasan produk ekspor, dengan standar halal MUI dan pengawasan BPOM.

"Metode pengkornetan juga memberdayakan petani lokal dan memberdayakan potensi peternak lokal yang utamanya berbasis di pesantren," kata Nur.

Adapun per ekor kambing setara dengan 40 kaleng kornet kambing. Kemudian satu ekor sapi setara dengan 350 kaleng kornet sapi, dan 1/7 ekor sapi setara dengan 50 kaleng kornet sapi.

Tiap kalengnya seberat 200 gram. Tiap KK akan mendapat sekitar 5-10 kaleng kornet atau rendang. Totalnya akan ada 1,5 juta kaleng kornet dan rendang yang akan disalurkan kepada warga kurang mampu.

"Hewan kurban di Rumah Zakat dipotong, dioptimalkan, sehingga penyaluran bisa lebih terstruktur dan terencana. Sudah diatur rencana distribusinya ke daerah pelosok, desa berdaya, dan daerah rawan bencana," kata Nur.

Rumah Zakat telah mendata dan memverifikasi data warga kurang mampu yang akan mendapat hewan kurban.

Dia mengatakan, Superqurban menggunakan daging olahan dalam kaleng sebagai hewan kurban agar dapat dinikmati masyarakat dalam waktu panjang. Sebab, biasanya daging hewan kurban sudah habis dalam waktu 3 hari.

"Makanya kami munculkan Superqurban. Optimalisasi daging kurban dalam bentuk kornet dan rendang," kata Nur.

(Baca: Jadi Makanan Terfavorit, Rendang Jadi Varian Olahan Daging Kurban Rumah Zakat)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com