JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2017 tercatat sebesar 0,2 persen secara bulanan (mtm).
Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi pascaLebaran dalam tiga tahun terakhir, yakni 0,2 persen (mtm).
"Inflasi Juli 2017 terkendali, sehingga mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4 plus minus 1 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam pernyataan resmi, Selasa (1/8/2017).
Berdasarkan komponen, inflasi yang terkendali terutama dipengaruhi inflasi kelompok administered prices (harga yang diatur pemerintah) dan kelompok volatile food (harga pangan bergejolak).
Sehingga dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sampai dengan bulan Juli 2017 tercatat 2,60 persen secara tahun kalender (ytd) atau secara tahunan mencapai 3,88 persen (yoy).
Inflasi administered prices tercatat sebesar 0,07 persem (mtm). Angka ini menurun dibandingkan bulan lalu sebesar 2,10 persen (mtm).
"Meredanya inflasi administered prices di bulan ini lebih disebabkan telah selesainya penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan daya 900 VA nonsubsidi," ujar Agusman.
Tarif angkutan antar kota dan kereta api tercatat mengalami deflasi. Sementara itu, tarif angkutan udara masih menyumbang inflasi seiring dengan masih berlanjutnya liburan sekolah.
Secara tahunan, inflasi administered prices mencapai sebesar 9,27 persen (yoy). Adapun inflasi volatile food tercatat sebesar 0,17 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu sebesar 0,65 persen (mtm). Komoditas bawang putih, daging ayam ras, beras, dan cabai merah mengalami penurunan harga.
Sementara itu, komoditas telur ayam ras, tomat sayur, dan bawang merah mengalami kenaikan harga. Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat rendah, yaitu 1,13 persen (yoy). Inflasi inti tercatat sebesar 0,26 persen (mtm), sama dengan bulan lalu.
Inflasi inti pada periode ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi inti pada periode pascalebaran tiga tahun terakhir, yaitu 0,45 persen (mtm).
Kenaikan harga barang dalam kelompok ini terutama disumbang oleh uang sekolah SMA, nasi dengan lauk, kopi manis, mie, uang sekolah SD, air kemasan, mie, dan tarif bimbingan belajar.
Secara tahunan, inflasi inti tercatat cukup rendah, yaitu 3,05 persen (yoy).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.