Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II 2017 Bisa di Atas 5 Persen

Kompas.com - 03/08/2017, 13:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - PT Bahana Sekuritas memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 mencapai 5,13 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017 yang mencapai 5,01 persen.

"Namun pertumbuhan pada kuartal kedua tahun ini sedikit lebih rendah dari perkiraan semula yang diperkirakan mampu tumbuh sekitar 5,2 persen," kata ekonom Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian dalam pernyataan resmi, Kamis (3/8/2017).

Fakhrul menuturkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2017 terutama ditopang perbaikan kinerja perdagangan. Ini terutama peningkatan ekspor yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan impor.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih melambat dan belanja pemerintah masih tertunda.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor pada semester I 2017 tumbuh 14,03 persen secara tahunan (yoy) menjadi 79,96 miliar dollar AS.

Adapun total impor tumbuh 9,6 persen (yoy) menjadi 72,33 miliar dollar AS. Dengan demikian, pada semester I 2017 surplus neraca perdagangan Indonesia naik 84,7 persen (yoy) menjadi 7,63 miliar dollar AS.

"Hingga semester I tahun ini, belanja pemerintah belum memperlihatkan kinerja yang optimal untuk menggerakkan perekonomian, namun pada semester II, pemerintah kelihatannya akan menggenjot belanja," ujar Fakhrul.

Sehingga, dengan kemungkinan tersebut, perkiraan ekonomi tumbuh 5,3 persen sepanjang tahun ini mungkin tercapai.

Bila belanja pemerintah khususnya untuk infrastruktur bisa digenjot pada sisa tahun ini, dampak rambatannya terhadap perekonomian akan sangat besar.

Konsumsi rumah tangga pun dipandang masih akan memberikan kontribusi besar terhadap geliat perekonomian.

Pada tahun ini pemerintah sudah mengatur harga sembilan bahan pokok, sehingga diharapkan kebijakan ini membantu daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

"Pemerintah juga sudah memastikan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak subsidi dalam tahun ini, sehingga ke depan tekanan terhadap daya beli masyarakat semakin minimal," tutur Fakhrul.

Ia menyatakan, bila secara domestik tidak ada tekanan kenaikan harga dan tingkat suku bunga dipertahankan seperti saat ini, sedangkan harga komoditas di pasar global terus membaik, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada sisa tahun ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com