Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Limbah Sawit, Pertamina Dorong Ekonomi Kreatif di Aceh

Kompas.com - 04/08/2017, 09:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

ACEH TAMIANG, KOMPAS.com - Kelapa sawit selain dikenal sebagai salah satu bahan baku utama minyak goreng, akan tetapi juga menyimpan potensi ekonomi lain yakni produk kerajinan tangan.

Per­tamina EP Field Rantau membentuk Kelompok Pengrajin Anyaman Karya Muda di Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang sejak tahun 2013.

Pembentukan kelompok kerajinan tersebut dilakukan untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui produk-produk kerajinan tangan yang dibuat menggunakan limbah kelapa sawit seperti pelepah pohon kelapa sawit.

Selain membentuk kelompok kerajinan, anggota juga didorong untuk memiliki sumber ekonomi baru dan berkelanjutan dengan badan usaha berbentuk koperasi.

Field Manager PEP Rantau, Richard Muthalib menjelaskan, untuk meningkatkan kemampuan mitra binaan, Pertamina telah menunjuk LP2K untuk mendampingi kelompok pengrajin dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam rangka penguatan kelompok, pemasaran, permodalan.

Selama empat tahun dalam pembinaan, Karya Muda sudah mendapat bantuan sebesar Rp 700 juta.

"Pertamina mendanai penyediaan mesin tenun, bahan baku seperti kain, benang, serta memberi pendampingan bekerjasama dengan mitra agar usahanya kokoh dan berkelanjutan," jelasnya.

Selain limbah kelapa sawit, lanjut Ricard, kelompok ibu rumah tangga berjumlah 24 orang ini juga mencari bahan baku lain seperti lalang, eceng gondok, serat gedebong pisang, daun serai untuk mengembangkan produk anyamannya.

Sebagian dari mereka jadi pengumpul dan kemudian dibeli koperasi. Sebagian yang lainnya menjadi penenun, pembuat pola dan menganyam. Upah kerja mereka setelah dikurangi bahan baku rata-rata Rp 30.000 per produk.

"Selama sebulan mereka bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 3 juta," tambahnya.

Sementara itu, produk anyaman mitra binaan PEP Field Rantau ini beragam bentuk dan ukuran, seperti tas jinjing, tas laptop, kotak tisu, hingga sapu lidi. Sedangkan harga produk berkisar Rp 20.000 sampai Rp. 200.000.

Efika Jana, Ketua Kelompok Karya Muda mengatakan sejak 2013, bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina EP kini ibu rumah tangga di wilayah Kampung Paya Bedi Kecamatan Rantau dapat mengisi waktu kosongnya dan mendapatkan penghasilan.

Menurutnya, hampir semua bagian dari kelapa sawit yang selama ini dibuang menjadi bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.

"Produk-produk kami juga di pajang di galery Ajang Ambe. Show room yang menampung lebih dari 40 mitra UMKM di wilayah Aceh Tamiang," pungkas Jana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com