Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Saya Ada di Posisi Politis, Tapi Pekerjaan Saya Hidupkan Perekonomian

Kompas.com - 04/08/2017, 13:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tak memedulikan berbagai manuver atau "goyangan" politik yang tengah menerpanya terkait dengan reshuffle oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Dia akan bekerja semaksimal mungkin, selama Presiden belum memberhentikannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Sebab, Presiden lah yang berhak untuk mengangkat dan memberhetikan dirinya dari jajaran menteri di Kabinet Kerja.

"Posisi saya posisi politis, tapi sebetulnya pekerjaan saya itu kan menghidupkan ekonomi perekonomian dan nothing to do dengan situasi politik. Tapi kalau harus ter-involve dengan politik, i can't say anything," kata Susi, dalam acara "Rosi" yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (3/8/2017) malam.

Suatu ketika, Susi pernah bercerita bahwa dirinya hanya akan menjadi menteri selama dua tahun sejak dilantik pada tahun 2014. Sebab, dia ingin fokus mengurus keluarganya, terutama anak dan cucunya.

Sebelum meletakkan jabatannya, Susi memastikan akan menyelesaikan sejumlah peraturan yang baik. Kini, Susi telah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan selama sekitar 2,5 tahun. Hal ini meleset dari targetnya.

(Baca: Susi: Kalau Saya Direshuffle...)

"Sebetulnya karena panggilan melihat situasi yang seperti ini saya pikir dengan eksistensi saya ini bisa mempertahankan semua untuk tetap baik," kata Susi.

Susi mengaku sudah mempertaruhkan waktu, hidup, dan keluarganya untuk membuat warisan bagi Indonesia. Agar Indonesia terbebas dari pencurian ikan, nelayan semakin sejahtera, dan kedaulatan laut terjaga.

"Di-compare dari (pemerintahan) sebelumnya, lebih dari 10.000 kapal asing menangkap ikan di perairan Indonesia. Sekarang, ratusan kapal saja yang selalu bisa tangkap ikan. Jadi saya pikir, warisannya adalah kemenangan bangsa kita," kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com